KARAWANG, TAKtik – Pembiaran kerusakan Sungai Cibeet dan alam di hulu sungai ini sama saja memelihara bencana banjir di Kabupaten Karawang, terutama di wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.
Banjir besar yang kedua kali hingga menenggelamkan ratusan rumah di desa tersebut di bulan Februari 2021, kata warga setempat, Ajay Wijaya, ternyata belum membuat pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tersadar untuk serius memperbaiki sungai yang menjadi penyebab banjir rajin terulang setiap tahun sejak 2007.
Kekecewaannya itu ia tumpahkan di hadapan Kabid Operasional BBWS Citarum, Joko Ahmad Salim, saat diundang di acara reses anggota Komisi V DPR RI, Ahmad Syaikhu, di ruang rapat kantor dinas Bappeda Karawang, Senin (22/2/2021). “Kami tidak butuh penjelasan berbelit. Pada intinya, kenapa BBWS tetap membiarkan kerusakan parah Sungai Cibeet tanpa tersentuh perbaikan hingga kini?” sesal Ajay.
Selain itu, sering jebolnya beberapa tanggul sekunder oleh terjangan banjir Karangligar, diketahui Ajay dan rekannya, Ahmad, juga selalu luput dari perhatian pihak Perum Jasa Tirta (PJT) II. Kalaupun ada perbaikan, yang turun selama ini hanya dari Pemkab Karawang melalui aspirasi DPRD setempat.
Yang membuat heran Ajay, tumbuhnya bangunan liar yang dibangun di sepanjang tanggul sekunder seolah tidak diketahui kalangan manajemen PJT II. Dan ketidak tahuan ini diakui sendiri oleh Anton Mardiono sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan PJT II. Selanjutnya, Anton berjanji akan turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran atas apa yang disampaikan warga Karangligar tersebut.
Mendengar keluhan dan kekecewaan warga korban terdampak banjir itu, termasuk dari perwakilan FORDAS Cilamaya, Ahmad Syaikhu menyatakan akan membawa persoalan ini ke dalam rapat Komisi V DPR RI dengan pihak terkait, terutama Kementerian PUPR. Diyakinkannya, penanggulangan bencana banjir di Karawang harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi.
Bukan hanya permasalahan Sungai Cibeet, tetapi pula Sungai Cilamaya, Kali Karang Gelam, Situ Kamojing Cikampek hingga Sungai Citarum yang juga berdampak banjir ke Kabupaten Bekasi. Penegasan Ahmad Syaikhu ini diamini oleh PLH Bupati Acep Jamhuri, Ketua Komisi III DPRD Karawang, Endang Sodikin, dan Sekretaris Komisi IV DPRD Karawang, Atta Subagja Dinata, termasuk mendapat dorongan penuh Ketua DPD PKS Karawang, Budiwanto. (tik)