KARAWANG, TAKtik – Diizinkannya pasar malam korsel di Cilamaya Wetan yang membuat kalangan publik terusik, diamini oleh Ketua Komisi I DPRD Karawang, Budianto, karena masyarakat merasa ada kebijakan Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 yang tidak adil.
“Saya sendiri merasakan itu. Waktu masa kampanye Pilkada 2020, ibu saya meninggal. Saat malam terakhir tahlilan (hari ketujuh), rumah saya tempat tahlilan didatangi polisi sebagai Tim Satgas Covid Kecamatan. Mereka hendak membubarkan acara tahlilan dengan alasan banyak kerumunan orang,” cerita Budianto.
Artinya, sambung Budianto, ini sebagai pembanding bagaimana perlakuan dari Tim Satgas Covid yang membuat masyarakat mempertanyakan sisi keadilannya. Apalagi sekarang, kata dia lagi, warga mau mudik lebaran dilarang, bahkan sudah lama para pelaku dunia hiburan kehilangan job akibat adanya larangan manggung di tempat hajatan.
Sedangkan korsel dan pasar malam di Kacepet, Cilamaya Wetan, diketahui Budianto, hingga Jum’at malam (30/4/2021) masih beroperasi. “Sebagai Ketua Komisi I DPRD Karawang, saya minta itu (izin) dievaluasi kembali. Prokes (protokol kesehatan)-nya saja tidak jalan. Jangan sampai ada cerita hijrah (penyebaran virus covid-19) seperti di India,” serunya.
Selama ada pasar malam dengan tersedia hiburan korsel yang berpotensi terjadinya kerumunan massa, Budianto tegaskan, kondisi ini sulit dihindari. Apalagi selama warga tidak bisa keluar daerah, sedangkan di dalam ada fasilitas hiburan. “Camat tidak keluarin izin, nyatanya dari atas bikin rekomendasi. Ya begini jadinya,” sesal Budianto. (tik)