KARAWANG, TAKtik – Kader Demokrat H. Jenal Aripin membantah jika dirinya berada di belakang perlawanan Pendi Anwar untuk menggantikan Cellica Nurrachadiana di kursi ketua DPC Demokrat Karawang.
“Apalagi kalau dibilang saya ikut ngemodalin Pendi maju nyalon ketua DPC, itu gak benar. Saya berani sumpah tak pernah sejauh itu, kecuali hanya sebatas support moral. Dari awal saya tidak mau ikut di kepengurusan parpol karena lebih fokus ke NU (Nahdlatul Ulama),” kata Jenal, Jum’at sore (29/7/2022).
Menurutnya, ia malah sempat mengingatkan Pendi agar tetap menjaga komitmen yang telah disepakati untuk mengusung kembali Cellica secara aklamasi di Muscab Demokrat Karawang yang digelar di Bandung. Hal itu, ungkap Jenal, atas hasil rapat bersama yang dihadiri dirinya dengan Pendi, Oma Miharja, Budianto, serta Cellica, sebelum muscab.
“Ketika saya ingatkan, Pendi beralasan yang memintanya maju nyalon ketua DPC adalah Wakil Ketua Umum DPP Vera Febyanthy. Dan dia bilang, ini haknya. Kalau sudah begitu, ya saya tidak bisa apa-apa lagi. Pendi juga ngomong bahwa dirinya minta garansi. Katanya, Bu Vera minta Pendi ketemu OKK DPP Herman Khaeron di salah satu hotel di Bandung dengan mengajak serta ketua-ketua PAC pendukungnya guna meyakinkan Pak Herman,” beber Jenal.
Di Bandung itulah, ungkap Jenal lagi, Pendi bertemu pula dengan Ketua DPD Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono. Ketiga orang tersebut, dari keterangan Pendi terhadap Jenal, garansi tersebut dipertegas bahwa Pendi bakal ditunjuk jadi ketua DPC oleh DPP.
“Sedangkan di antara alasan kenapa Cellica tidak akan ditunjuk lagi mempin Demokrat Karawang, yang saya dengar, katanya saat Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pidato politik via zoom di ultah Demokrat hanya Karawang yang absen. Sedangkan diinstruksikan oleh DPP, semua daerah wajib mengikutinya. Padahal saat dua parpol lain menggelar ultah, Cellica hadir di sana,” urai Jenal. (vins/tik)