KARAWANG, TAKtik – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Karawang, Budianto, mengaku tidak tahu ada kesepakatan untuk mengusung kembali Cellica Nurrachadiana secara aklamasi di muscab parpolnya dalam rapat terbatas seperti diungkap H. Jenal Aripin.
“Selama saya hadir dalam pertemuan itu, sebetulnya itu bukan rapat, tapi ngariung (pertemuan non formal) di tengah acara halal bi halal habis lebaran (Idul Fitri). Di tengah obrolan, saya ijin keluar ruangan untuk sholat. Jadi, saat itu saya tidak sempat mendengar ada komitmen tersebut (kesepakatan aklamasi ke Cellica jadi ketua DPC Demokrat lagi),” kata Budianto.
Selama dirinya ikut dalam obrolan, Budianto kemukakan, ia lebih fokus membahas komitmen pergantian posisi ketua DPRD yang sejak usai Pemilu 2019 disepakati saling setengah periode antara Pendi Anwar dengan dirinya yang diamini DPP kala itu. Dan Pendi sendiri, menurutnya, sudah legowo.
“Mungkin saja yang dibicarakan temen-temen soal kesepakatan mengusung kembali Ibu (Cellica) secara aklamasi jadi ketua DPC lagi di muscab kemarin, itu saat saya ijin keluar untuk sholat. Karena begitu saya kembali ke ruangan, di riungan itu Ibu minta ijin mengikuti kegiatan lain. Temen-temen langsung bubar. Dan mereka gak ngasih kabar soal apapun selain yang komitmen pergantian ketua DPRD maupun hal-hal normatif terkait target-target partai ke depan,” urai Budianto lagi.
Mengenai diakomodirnya beberapa orang kader Demokrat loyalis Cellica di kepengurusan DPC di bawah kendali Pendi, Budianto enggan berkomentar. Alasannya, ia tidak tahu kalau itu bagian dari kompromi politik antara Cellica dengan DPP maupun dengan kubu Pendi. “Saya juga tahu akan disertakan lagi di kepengurusan DPC setelah ditelepon oleh Kang Pendi,” pungkasnya. (vins/tik)