KARAWANG, TAKtik – Kompromi politik dengan DPP Demokrat dan Pendi Anwar yang difasilitasi Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Pusat parpolnya, Herman Khaeron, merupakan jalan tengah dan alternatif khusus.
Hal itu ditegaskan Cellica Nurrachadiana saat menggelar konferensi pers di Mercure Hotel, Senin siang (1/8/2022). “Kompromi ini saya sepakati demi merealisasikan komitmen internal partai yang sudah tertulis sebelumnya, saat saya menjabat Ketua DPC Demokrat Karawang. Dan ini wajib dipenuhi meski kepemimpinan (Demokrat Karawang) telah berganti,” ungkapnya tanpa merinci apa maksud dari komitmen tertulis di era kepemimpinannya itu.
Cellica juga menyebut, ada hal-hal istimewa mengenai pengumuman penetapan Pendi sebagai Ketua DPC Demokrat Karawang. Selain soal kompromi politik, istilah yang digunakan Cellica mengenai hasil muscab kali ini adalah dinamika ‘extraordinary’ atau luar biasa yang tak terduga.
“Validasi informasi penetapan (Pendi) ini saya ketahui melalui dua saluran. Pertama, kabar keputusan dan konfirmasi ‘kronologis’ penetapan akhir calon (Ketua DPC) terpilih saya terima melalui telepon oleh Kepala BPOKK (Herman Khaeron), Minggu, 24 Juli 2022, pukul 10.11 WIB. Saluran kedua, melalui agenda pengumuman hasil muscab serentak Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat yang diberitakan rekan-rekan media,” beber Cellica.
Sejak dirinya bisa memastikan validitas dari kebenaran informasi itu, Cellica akui, dirinya baru berani menggelar konferensi pers dengan para awak media di Karawang. Walaupun, Cellica sendiri tidak memberikan waktu kepada kalangan pemburu berita untuk bertanya. Alasannya, ia baru bersedia berdiskusi setelah nanti bertemu Pendi.
Sebagai catatan TAKtik, kehadiran Cellica di konferensi pers itu didampingi para pendukungnya dari 19 PAC, termasuk Oma Miharja yang disebut-sebut bakal masuk di kepengurusan DPC sebagai sekretaris, Dedi Indra yang katanya diposisikan bendahara, dan Budianto sebagai ketua BPOKK.
Bahkan yang menjadi perhatian kalangan awak media, di tengah menyampaikan pernyataan politiknya, Cellica yang menggunakan pakaian serba putih sempat menitikan air mata. Terlihat seperti berusaha menahan tangis karena ia terdiam sesaat saat berpidato.
Selanjutnya, di kata akhirnya Cellica berujar bahwa dirinya kini akan fokus menyelesaikan masa jabatan sebagai Bupati Karawang, menjalankan amanah rakyat. Adakah ini sinyal kalau Cellica lebih memilih istirahat sebagai kader Demokrat?
Poin lain yang Cellica kemukakan, Pendi telah yakin menargetkan perolehan kursi Demokrat di DPRD Karawang pada hasil Pemilu 2024 naik jadi 12 kursi dari 9 kursi yang diperoleh di Pemilu 2019. Bahkan untuk DPRD Jawa Barat maupun DPR RI ke depan, masing-masing menjadi 2 kursi. Cellica ingin membuktikan keyakinan Pendi tersebut? (vins/tik)