KARAWANG, TAKtik – Investasi di Karawang kembali naik setelah sempat merosot tajam di masa pandemi covid-19. Di semester pertama tahun 2022, realisasinya mencapai 15,27 trilyun atau 57,34 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala BPMPTSP (Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Karawang, Eka Sanatha, kepada TAKtik, Kamis siang (4/8/2022).
Dikemukakannya, kemerosotan investasi selama pandemi covid-19, data tahun 2020 sampai turun di posisi angka 31,12 persen dibanding tahun 2019. Di mana pada tahun 2019, Eka menyebut, investasi yang masuk ke Karawang sebesar Rp 24, 29 trilyun.
“Bahkan saat pandemi covid-19 mulai melandai grafiknya, yaitu tahun 2021, sejak itu pergerakan investasi di kita mulai membaik, bahkan cenderung naik melampaui tahun 2020. Peningkatannya sebesar Rp 59,17 persen,” papar Eka.
Untuk tahun ini, Eka kembali garis bawahi, realisasi di semester pertama itu capaian Karawang dari target investasi Jawa Barat sudah 52,16 persen. Karena target Jawa Barat sendiri sebesar Rp 29,85 trilyun.
Sedangkan imbas dari pergerakan investasi di semester pertama tersebut, Eka tidak memungkiri, Karawang baru bisa menyerap kembali tenaga kerja sebanyak 4.524 orang. Dan bila dibanding pada periode yang sama sebelumnya, jumlahnya terjadi penurunan 32,73 persen. Waktu itu, menurutnya, tenaga kerja yang terserap hingga 6.226 orang.
“Kita akui, investasi yang tinggi tidak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Karena investasi yang masuk ke Karawang merupakan investasi padat modal. Kita harapkan pada periode selanjutnya investasi di sini adalah yang membutuhkan tenaga kerja tinggi. Dengan demikian, multiplier efek masuknya investasi dapat dirasakan oleh masyarakat Karawang,” harap Eka. (vins/tik)