KARAWANG, TAKtik – Di tengah suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, warga yang terbiasa akrab dengan bencana banjir rutin tahunan di wilayah Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang, terlihat tetap semangat menggelar kegiatan pesta Agustusan.
Diawali pawai keliling kampung dengan mengusung tema ‘Lembur Gumbal-Gembol’ (warga kampung sering mengungsi), Rabu pagi (17/8/2022). Titik finish di depan rumah kepala desa setempat. Keranda yang dibawa warga pawai kemerdekaan itu, mereka tinggalkan di sana.
Menurut peserta pawai, Raskad Iskandar dan Maman Heryanto, keranda yang mereka buat dari bahan kertas karton bekas adalah simbol kegelisahan warga yang merasa hidup terbiarkan tidak nyaman oleh bencana rutin tanpa solusi.
“Kemerdekaan Negeri ini sudah selayaknya kami merasakan kemerdekaan dari bencana banjir. Jangan terus dibiarkan terusir dari rumah-rumah kami setiap tahun sejak tahun 2007. Salahkah jika kami tak lelah punya harap agar para pemilik kebijakan di Negeri merdeka ini tanpa mematikan rasa pedulinya. Kami rindu hidup nyaman dan aman seperti warga lainnya tanpa banjir,” kata Raskad yang diamini Maman.
Selain keranda, mereka juga membawa miniatur perahu sebagai simbol transportasi vital di kala banjir melanda kampungnya untuk kebutuhan evakuasi warga. Tanpa mengurangi kegembiraannya merayakan HUT Kemerdekaan RI, di pawai itu warga ada yang berdandan nyentrik seperti emak-emak menggunakan seragam SD hingga SMA.
Bahkan usai pawai, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan hingga panjat pinang (walau menggunakan bambu). Kegiatan Agustusan di kampung ini diakhiri nonton bersama film-film yang mengisahkan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonsia melalui layar tancap. (tim/tik)