KARAWANG, TAKtik – Sebagai parpol berbasis massa agama (Islam), PKS (Partai Keadilan Sejahtera) terbilang rajin pembuktian bahwa cara pandang kaum agamis bukan kaum keliru memahami maupun mengimplementasikan cara berbangsa dan bernegara.
Seperti disampaikan Ketua DPD PKS Karawang, Budiwanto, parpolnya selalu intens menanamkan nilai-nilai kebangsaan terhadap seluruh kadernya sebagai ghirah memperjuangkan pembangunan bangsa yang berbasis UUD 1945, Pancasila, ber-Bhineka Tunggal Ika.
“Agamis itu ikhtiar memperbaiki akhlak. Kita di Indonesia, akhlak yang tidak mungkin menyimpang dari konstitusi Negara. Justru ketaatan terhadap agama yang diakui di Negeri ini adalah bagian dari bentuk pengamalan Pancasila,” kata Budiwanto kepada TAKtik, Kamis (18/8/2022).
Dia berharap, jangan terjebak kepada perbuatan keliru oknum yang mengatasnamakan agama yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga warga Negara yang agamis digeneralisir label negatif.
Saat menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI di halaman sekretariat parpolnya, Rabu (17/8/2022), Budiwanto menegaskan, the founding fathers bangsa ini telah menorehkan dasar-dasar pembangunan untuk mengisi kemerdekaan dengan empat pilar kebangsaan.
“Empat pilar kebangsaan sudah ditetapkan menjadi empat pilar MPR RI. Yakni, Pancasila sebagai falsafah dan ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai konstitusi pelaksanaan berbangsa dan bernegara, NKRI sebagai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia. Ini harga mati,” tegas Budiwanto.
Sebagai generasi penerus, Budiwanto mengingatkan seluruh kader PKS, hari ini kita tidak dituntut berperang melawan penjajah, melainkan memelihara konsistensi dalam menebarkan nilai-nilai empat pilar tersebut. Sehingga Indonesia tetap terjaga kedaulatannya, bahkan makmur, adil dan sentosa.
“Ingat, kemerdekaan NKRI bukanlah pemberian hadiah dari para penjajah. Tapi kemerdekaaan yang kita nikmati ini adalah hasil perjuangan dari para pahlawan yang gagah berani mempertaruhkan jiwa raga,” tandas Budiwanto. (tim/tik)