KARAWANG, TAKtik – Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Karawang Eka Sanatha yakin, target jumlah penambahan investasi di daerah ini akan tembus di angka Rp 29,5 trilyun hingga akhir tahun 2022.
Keyakinannya itu berdasar realisasi investasi, baik dari PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), tahun 2019 sampai triwulan ke tiga tahun 2022 sudah di angka Rp 25,31 trilyun. Kendati di beberapa negara sedang siap-siap menghadapi resesi ekonomi, Eka malah berani pasang target di atas target tahun ini untuk tahun 2023.
“Seperti disampaikan Bapak Presiden Jokowi, kita tetap yakin pertumbuhan investasi di negara kita, khususnya di Karawang, bakal tetap tinggi. Apalagi Karawang ditopang oleh akses transportasi yang mudah, dekat pelabuhan maupun bandara. Di sisi lain, kondusifitas keamanan di kita kini jauh lebih baik,” ungkap Eka kepada TAKtik dan sejumlah awak media lain di kantor dinasnya, Kamis siang (3/11/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, penambahan jumlah investasi tersebut bukan hanya di industri otomotif, tetapi juga pergerakan positif terjadi pada sektor industri kertas dan percetakan, bahkan hingga ke industri makanan. Yang terakhir, menurutnya, telah ada beberapa perusahaan makanan yang berniat pindah produksinya di Karawang setelah terjadi pembatasan produksi di wilayah Jakarta.
Jumlah penambahan investasi di industri makanan di Karawang, sambung Eka, kini mencapai Rp 1,1 trilyun. Di atasnya terdapat di industri logam, mesin dan elektronika yang nilai investasinya Rp 1,2 trilyun. Kondisi ini, Eka menyebut, dari lima peringkat realisasi investasi pada trilwulan ke tiga tahun 2022 di Jawa Barat, Karawang ada di peringkat pertama, menyalip Kabupaten Bekasi yang biasanya berada di puncak lima besar tersebut. (vins/tik)