KARAWANG, TAKtik – Pemkab Karawang harus punya alat pendeteksi bencana alam seperti yang dimiliki Pemkab Bandung Barat. Karena di daerah ini bukan hanya rawan banjir dan angin puting beliung, tapi juga tanah longsor di selatan Karawang.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Komisi III DPRD Karawang, Fitri Meilinda, saat kunjungan kerja ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (22/5/2023). “Di KBB mereka sudah punya alat pendeteksi bencana atau alat pendeteksi gempa yang berpotensi jadi penyebab longsor. Alat ini dilengkapi sirine yang sedang mereka siapkan terpasang di setiap kecamatan,” ungkapnya.
Penyebaran alat pendeteksi bencana alam tersebut, Fitri lebih lanjut mengatakan, di semua wilayah kecamatan di KBB rawan longsor dan angin puting beliung. Sayangnya, Fitri maupun sesama rekannya di Komisi III DPRD Karawang tidak menjelaskan bagaimana studi banding tentang penanganan banjir yang paling sering menimpa Karawang, terutama di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat dan Cikampek.
“Bencana alam yang lebih sering terjadi di kita, di Karawang, memang banjir dan puting beliung. Namun tidak memungkiri di daerah kita juga ada dataran tinggi. Yakni, di wilayah Kecamatan Tegalwaru dan sekitarnya. Di sini rawan longsor. Sedangkan di KBB banjir pun ada, namun di daerah mereka cepat surut,” ujar Fitri tanpa merinci penyebab dan penanganan banjirnya. (ktb/tik)