KARAWANG, TAKtik – Adanya peningkatan investasi di Karawang berpengaruh besar terhadap sektor lain seperti penambahan serapan tenaga kerja, selain berdampak positif terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Hal itu dikemukakan Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten Karawang, H. Eka Sanatha, kepada TAKtik, Kamis petang (3/8/2023).
“Realisasi investasi yang terus mengalami kenaikan cukup tinggi di daerah kita, itu berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Data hingga semester pertama tahun 2023 mencapai 21.811 orang tenaga kerja baru yang terserap. Dan jumlah ini tertinggi di Jawa Barat,” kata Eka
Bertambahnya orang yang terekrut bekerja, sambung Eka, perusahaan catering sebagai penyedia makan-minum pekerja juga ikut tumbuh. “Multi player effect-nya banyak. Buat PAD juga naik karena pajak daerah dari catering 5 persen,” tandasnya
Kontribusi lain terhadap PAD Karawang, sebut Eka lagi, diperoleh dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) karena ada peralihan hak. Sedangkan dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), ada atau tidak ada peningkatan investasi, menurutnya, PBB tetap tidak berubah.
“Realisasi investasi di wilayah Kabupaten Karawang hingga semester pertama tahun 2023 sudah Rp 22 trilyun. Berdasarkan target kita di angka Rp 40 trilyun sampai akhir tahun ini, berarti capaiannya telah 55 persen. Dibanding Kabupaten Bekasi kita beda tipis. Mereka di sana Rp 24 trilyun,” ujar Eka.
Dari investasi sebesar itu, sebut Eka lagi, sektor sekunder lebih mendominasi. Yaitu sektor yang mengolah bahan baku dari sektor primer maupun sektor sekunder sendiri untuk menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Yakni, sektor bangunan, sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih. (tik)