KARAWANG, TAKtik – Dua panggung besar, baik di Nahdlatul Ulama (NU) maupun di Muhammadiyah Karawang, Sekda Acep Jamhuri cukup beruntung karena ditunjuk untuk hadir mewakili Bupati Cellica Nurrachadiana.
Hadir dan bicara di depan para jamaaah dua ormas Islam tersebut saat mereka punya hajat akbar di daerah ini, di kalangan pemerhati politik menilai, langkah Acep atau biasa akrab disapa Ajam mendapat panggung ‘keberuntungan’ untuk makin mengamini publik bahwa Cellica lebih merestuinya maju di Pilkada Karawang 2024.
“Saya dari dulu, sebelum ramai-ramai politik, cukup dekat dengan NU, Muhammadiyah, Persis dan ormas Islam lainnya. Gak perlu aneh. Malah di organisasi lain seperti pencak silat, Pejuang Siliwangi saya ada di dalamnya. Bahkan termasuk ya di DMI (Dewan Masjid Indonesia) Karawang. Kalau bupati menugaskan saya mewakilinya di acara-acara mereka, sebenarnya mungkin itu pertimbangannya,” kata Ajam kepada TAKtik, Senin (14/8/2023).
Kalau kemudian ada yang mengaitkan hal ini bentuk ‘restu’ politik dari Cellica dengan tugas untuk mewakilinya hadir di tengah ormas bermassa besar, Ajam mengaku, tidak punya niatan memanfaatkan setiap momentum itu untuk kepentingan politik praktis pribadinya.
“Orang lain, atau mungkin ada yang merasa saya lawan politik berpikir ngeres, ya itu haknya. Moal ikut campur uing mah. Urusan yang gitu-gitu mah kembali ke hati masing-masing. Dari dulu gak pernah berpikir politik. Kita mah ingin jadi orang yang bermanfaat, memberikan kontribusi,” seloroh Ajam.
Ditanya kembali ketegasannya, apakah serius bakal maju di Pilkada Karawang 2024? Ajam menjawab diplomatis. “Bagaimana ALLAH SWT saja, mana yang terbaik buat saya. Sejak berkarir di ASN dari ditugaskan jadi lurah, camat, kepala Dinas Bina Marga (sekarang Dinas PUPR), hingga kini menjabat sekda, ini tidak terlepas dari scenario ALLAH SWT”.
Sambung Ajam yang masa pensiunnya tersisa tiga tahun lagi jika dihitung dari pelaksanaan Pilkada 2024, bukan berarti dirinya mengabaikan hukum syar’i (syariat) atau ikhtiar. Oleh karenanya, Ajam tidak memungkiri bahwa di antara langkah yang ditengarai politis dalam bahasa dirinya dinyatakan sebagai silaturahmi. (tik)