KARAWANG, TAKtik – Plt Bupati Aep Syaepuloh akan mengevaluasi kinerja para OPD (Organisasi Perangkat Daerah) setiap bulan terkait realisasi penyerapan anggaran bagi belanja pembangunan, termasuk realisasi pendapatan.
Hal itu terungkap saat hari pertama Aep masuk kerja sebagai pelaksana tugas bupati di hadapan para ASN pada apel pagi di Plaza Pemkab, Senin (6/11/2023). “Anggaran yang tidak berbasis RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), mohon ijin, pasti akan saya cermati kembali,” ujarnya.
Aep menyebut, di antara skala prioritas pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD adalah perbaikan sekolah roboh, rutilahu, hingga jalan. Aep menyadari bahwa RPJMD yang berjalan sejak dirinya memdampingi Cellica Nurrachadiana hanya sampai tahun 2024.
Aep mengajak Sekda Acep Jamhuri yang nota bene ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) untuk melihat komposisi anggaran yang sudah disepakati dengan Banggar DPRD pada APBD Perubahan 2023 yang sudah diparipurnakan 30 September 2023.
“Seluruh OPD bisa menyikapi hal ini. Sebentar lagi (pelaksanaan) anggaran perubahan. Saya tidak ingin ada lagi ego sektoral, misal dinas dengan dinas. Kita harus sama-sama. Camat juga harus tahu kegiatan-kegiatan pemda, turunannya seperti apa,” seru Aep.
Dua hal titik tekan bagi Aep, untuk mengejar RPJMD bisa terselesaikan dalam satu tahun ke depan adalah SDM dan pendapatan. Menurutnya, punya pendapatan kurang SDM percuma. Sebaliknya, SDM terpenuhi tapi uang (pendapatan) tidak ada juga sama (problemnya).
Selain itu, Aep juga menyinggung kebakaran yang terjadi di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah Jalupang. Ia menyerukan kepada OPD lain untuk saling membantu. Jangan sampai kejadian serupa berlanjut.
Diskominfo diingatkan Aep agar mempublish setiap kegiatan OPD merealisasikan pembangunan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Aep pun mewanti-wanti ASN untuk tetap netral pada perhelatan Pemilu 2024.
Usai apel pagi, Aep langsung memimpin rapat koordinasi dengan seluruh kepala OPD di lantai III Gedung Singaperbangsa. Hanya saja, rapat ini dilangsungkan secara tertutup sehingga TAKtik tidak bisa meliput dan memantau apa yang dibahas dalam rapat tersebut. Informasi yang diperoleh, di antara poin bahasan adalah potensi pendapatan sekaligus evaluasi belanja. (na2/tik)