KARAWANG, TAKtik – Sebaiknya Aep Syaepuloh tetap menjadi pelaksana teknis (Plt) bupati. Sebab kalau sampai didefinitifkan berarti akan dihitung menjabat satu periode dalam memimpin Kabupaten Karawang kendati hanya tersisa satu tahun.
Hal itu dinyatakan mantan politisi PKB H. Suyanto kepada TAKtik, Selasa (21/11/2023). “Karena saat Cellica Nurrachadiana meneruskan Ade Swara di tengah masa periodesasinya, waktu itu sampai habis masa jabatan tetap berstatus plt bupati. Dan begitu Cellica nyalon bupati di pilkada, beliau bisa dua kali maju. Menang semua,” ujarnya.
Itu artinya, Suyanto yang sempat duduk di kursi DPRD Karawang menyimpulkan bahwa selama Cellica berstatus plt bupati tidak masuk hitungan sebagai satu periode masa jabatan bupati.
“Saya juga belum tahu persis, apakah ini keharusan Aep agar jabatannya menggantikan Cellica yang mundur mesti didefinitifkan? Adakah aturan baru mengenai hal ini? Ini saya sendiri belum paham. Tapi kalau boleh milih, menurut saya mah mending terus saja plt biar ke depan punya kesempatan dua kali maju di pilkada sebagai calon bupati seperti halnya yang dialami Cellica,” kata Suyanto.
Untuk menghadapi Pilkada 2024, Suyanto juga menghitung, jika Aep bisa menggandeng Gina Swara akan lebih kuat karena ada kolaborasi basis massa di antara keduanya selain masing-masing punya finansial mumpuni.
“Ini cuma analisa sederhana saya saja, sekaligus sekadar saran. Apalagi dunia politik itu kan dinamis. Banyak orang berpendapat, jika pun dipaketkan dengan Acep Jamhuri, katanya, tidak dimungkinkan. Di politik tidak ada yang mustahil. Bisa jadi bagi mereka yang mau maju di Pilkada 2024 masih menunggu hasil Pemilu 2024. Saat ini isu politik di tengah publik masih didominasi pilpres, selain ramai oleh langkah-langkah politik para caleg,” tandas Suyanto. (tik)