KARAWANG, TAKtik – PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang diperoleh Karawang dari sektor pariwisata belum berbanding lurus dengan investasi yang sudah ditanamkan oleh pemkab.
Hal itu dikatakan seorang aktivis yang juga pemerhati kebijakan publik, Ace Sudiar. “Investasi itu seperti memperbaiki jalan akses ke beberapa destinasi wisata. Karena sumber anggaran tersebut berasal dari APBD yang nota bene uang rakyat,” ujarnya, Selasa (9/1/2024).
Berdasar data tahun 2023, target yang dipatok Rp 500 juta hanya bisa diperoleh Rp 294,7 juta atau 58,95 persen, menurut Ace, ini angka yang minim dari target yang terbilang minimalis. Padahal, diketahuinya, destinasi wisata di Karawang tergolong punya potensi baik.
“Kuncinya tinggal di pengelolaan. Sejauh ini belum ditangani secara profesional seperti halnya di daerah tetangga seperti Purwakarta dan Subang. Padahal, Karawang itu punya laut, ada hutan, selain area pertanian teknis,” sebut Ace.
Kendala seperti disampaikan Kepala Disparpud Yudi Yudiawan di TAKtik, dinilai Ace, adalah alasan klasik yang berkutat di problem yang sama. Dan hingga kini masalah tersebut belum bisa terjawab oleh pemkab sendiri melalui dinas ini.
“Menurut saya seharusnya Karawang punya Perda atau Perbup tentang Pengelolaan Destinasi Wisata. Sehingga jelas arah dalam me-manage sumber-sumber PAD dari sektor pariwisata. Bukan hanya potensi alam yang tersedia di wilayah Kabupaten Karawang, termasuk kita juga punya destinasi wisata religi,” beber Ace.
Selain itu, Ace mengingatkan, tingkat kenyamanan wisatawan di Karawang masih belum bisa dihadirkan oleh Disparbud. Ia menyebut contoh pungutan terhadap pengunjung obyek wisata di utara hingga selatan Karawang tidak cukup satu pintu.
Selain itu, Ace merasa prihatin tatkala di momen-momen liburan warga Karawang lebih memilih berkunjung ke luar daerah dalam menikmati masa liburannya. Itu artinya, tandas Ace mengingatkan, uang yang dibelanjakan warga Karawang selama refreshing di daerah lain tidak masuk kas daerah sendiri.
“Ini harus jadi pelajaran penting bagi Pemkab Karawang. Di era Bupati Aep Syaepuloh mesti ada gebrakan-gebrakan positif tanpa terkecuali di sektor pariwisata. Betul Karawang bukan sebagai daerah tujuan wisata, tapi justru lebel ini mesti diubah. Kita cukup punya banyak destinasi wisata. Tinggal itu tadi, bagaimana secara serius mengembangkannya,” seru Ace mempertegas ulang. (tik)