KARAWANG, TAKtik – Kehadiran Ata Subagja Dinata dari PKS di antara pimpinan 5 parpol yang berkomitmen mau membangun koalisi besar, dinyatakan oleh pengurus PKS lainnya bahwa itu bersifat pribadi, bukan atas nama partai.
Hal ini dinyatakan Sekretaris Bidang Pembinaan Daerah VI DPW PKS Jawa Barat Nanda Suhanda kepada TAKtik, Minggu malam, 28 April 2024. “dokter Ata hadir di situ sebagai Fraksi PKS ya. Mungkin secara pribadi, bukan atas nama partai,” ujarnya.
Namun bila munculnya komitmen untuk membangun koalisi besar lebih kearah ‘melawan’ petahana di Pilkada Karawang 2024, Nanda juga akui, PKS hingga kini belum menjamin bahwa rekomendasi DPP (pusat) bakal ke Aep Syaepuloh. Tandasnya, perjalanan (proses penjaringan) masih panjang.
“Intinya tidak harga mati PKS mengusung Haji Aep selama DPP belum ketuk palu memberikan rekomendasi kepadanya. Tapi usulan kami ya ke Haji Aep. Dan di tengah proses panjang ini, kami pun di DPD PKS Karawang masih terus berjuang untuk kader pelopor,” kata Nanda.
Lahirnya pernyataan politik di antara pimpinan 5 parpol tersebut dengan menyebut bakal mengarah ke koalisi besar, Nanda amati, merupakan respon dari hubungan yang kurang baik antara bupati dengan Pimpinan DPRD, fraksi-fraksi, termasuk dengan PKS sendiri.
“Saya menangkapnya memang ada hal-hal yang kurang harmonis dalam sisi komunikasi beliau (Bupati Aep). Kalau misalkan benar ini jadi alasan temen-temen di DPRD, lantas mau menggiringnya ke pilkada, boleh-boleh saja. Silahkan saja,” nilai Nanda.
Oleh karenanya, Nanda menyarankan bupati segera merespon reaksi dari parlemen ini. “Jangan dibiarkan. Mereka harus diajak komunikasi. Apalagi 50 persen dari jumlah legislator Karawang kembali terpilih di Pemilu 2024. Mungkinkah koalisi terwujud? Bisa juga terjadi loh. Namanya juga politik,” ujarnya mewanti-wanti
Bagaimana pun, Nanda beralasan, hasil Pemira (Pemilu di internal PKS) satu tahun lalu PKS diamanatkan untuk mengusung Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang 2024. Dengan pendampingnya dari kader pelopor PKS. Maka pihaknya di PKS berkepentingan agar selama proses perjalanan pilkada sesuai target politik yang diharapkannya. (tik)