• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Politik

Hanya Dihadiri 1 Orang Pejabat Eselon II, Ajam Pamitan di Apel Pagi. Rencana Dijemput Pendukung Dibatalkan. Kenapa?

Redaksi Taktik by Redaksi Taktik
Juli 1, 2024
in Politik
0
Hanya Dihadiri 1 Orang Pejabat Eselon II, Ajam Pamitan di Apel Pagi. Rencana Dijemput Pendukung Dibatalkan. Kenapa?

KARAWANG, TAKtik – Seperti diberitakan TAKtik sebelumnya, per 1 Juli 2024 Acep Jamhuri atau nama panggilan akrabnya Ajam telah resmi melepas status kepegawaiannya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara).

Di hadapan ratusan ASN yang apel pagi di Plaza Pemkab Karawang, Ajam pamitan dan menyampaikan pesan agar junior-juniornya di ASN tetap jaga kondusifitas, netralitas dan integritas.

Ajam juga memberikan alasan bahwa ia memilih pensiun dini karena memilih terjun ke dunia politik untuk maju di Pilkada Karawang 2024. Padahal masa normal ia pensiun masih 4 tahun lagi. Dan masa kerja yang sudah dijalaninya 36 tahun.

Ketidak hadiran pejabat eselon II selain Eka Sanatha, pagi itu, Ajam memakhluminya. Bahkan rencana di antara pendukungnya yang mau menjemput ia keluar dari kantor dinasnya selama ini, Ajam juga melarangnya.

Mengenai parpol calon pengusung, Ajam belum mau terbuka menyebutkannya selain Demokrat dan Golkar. “Politik itu serba dinamis perubahan-perubahannya. Saya bukan pimpinan partai, pengurus pun bukan,” ujarnya sambil menyontohkan bagaimana dinamisnya partai yang sebelumnya sempat deklarasi.

Menanggapi kabar yang katanya bakal berpasangan dengan kader Gerindra Gina Fadlia Swara, Ajam juga kembali menjawab diplomatis bahwa dirinya pun belum bisa memastikan seperti apa dalam beberapa hari ke depan jelang pendaftaran di KPU.

Termasuk ditanya kemungkinan terburuk dari persoalan hukum yang sedang dihadapinya, Ajam hanya mengatakan, scenario Allah SWT tidak ada yang tahu. “Kalau saya memang harus menjalani seperti itu, saya jalani. Yakin saja pada qodarullah (takdir Allah SWT). Saya juga mau nyalon bupati tidak didasari oleh hawa nafsu,” tandasnya. (tik)

Previous Post

Ajam Resmi Pensiun dari ASN Per 1 Juli 2024? Tim Pendukung Akan Menjemputnya di Gedung Singaperbangsa?

Next Post

Plh Sekda Dipercayakan ke Eka Sanatha. Selanjutnya untuk Siapa?

Redaksi Taktik

Redaksi Taktik

Next Post
Plh Sekda Dipercayakan ke Eka Sanatha. Selanjutnya untuk Siapa?

Plh Sekda Dipercayakan ke Eka Sanatha. Selanjutnya untuk Siapa?

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik