KARAWANG, TAKtik – Di tengah rekomendasi yang belum keluar dari Gerindra, beberapa hari terakhir kubu para peminat nyalon bupati mulai fokus garap akar rumput.
Mereka yang di kubu petahana Aep Syaepuloh, Acep Jamhuri alias Ajam maupun Gina Fadlia Swara mengurangi intensitas komunikasi politik dengan parpol calon pengusungnya, walau tidak ditanggalkan sama sekali.
Kalau pun ada intensitas pendekatan politik, kali ini lebih ke arah penjajagan untuk calon wakil bupatinya. Kendati di antara nama yang muncul menyosialisasikan dirinya di masyarakat adalah sebagai calon bupati.
Bahkan ada pula yang tanpa gembar-gembor sosialisasi diri masuk dalam pertimbangan. Seperti halnya kader Gerindra Moch. Dimyati di kubu petahana Aep dan Jenal Aripin di kubu Ajam.
Nama lain yang rajin ‘berkampanye’ dan kabarnya siap dilamar jadi calon wakil bupati terdapat Maslani dari NasDem, Yana Suyatna yang mantan birokrat Pemkab Bekasi hingga Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari yang meyakini dapat restu dari orang-orang berpengaruh di Gerindra.
Malah nama salah seorang artis wanita yang belum diekspose namanya juga sedang disiapkan oleh salah satu partai calon pengusung sebagai pilihan alternatif di antara tiga kubu. Hanya saja, pihak dari partai tersebut masih menyatakan off the record mengenai nama partai dan artis yang dimaksudkannya.
Lagi-lagi, semua keputusan politik para peminat nyalon bupati di Pilkada Karawang 2024 masih menunggu rekomendasi Gerindra yang hingga kini belum dipastikan akan mengusung Aep, Gina atau Ajam yang sudah mengikuti fit and proper test di DPD parpol ini di Jawa Barat.
“Mengacu pengalaman pilkada sebelumnya, nama buat calon wakil bupati tidak disertakan dalam fit and proper test. Itu memang DPP punya kewenangan penuh selain minta pertimbangan dari calon bupati yang nanti diusung partai kami,” ujar Ketua Bappda DPC Partai Gerindra Karawang Danu Hamidi, Senin malam (22/7/2024).
Menanggapi isu lain bahwa Gerindra sudah ‘diselesaikan’ kubu tertentu terkait tiketnya, Danu dengan tegas menyatakan tidak tahu. Yang dilakukan dirinya sebagai Bappda (Badan Pemenangan Pilkada) DPC Gerindra hanya sebatas mengawal form pendaftaran dari peminat nyalon bupati sampai mereka mengikuti fit and proper test.
“Setelah Aep, Ajam dan Gina fit and proper test di DPD Gerindra Jabar, kami hanya bisa komunikasi saja dengan rekan-rekan di DPD. Kami juga sama-sama nunggu kapan rekom keluar. Belum bisa dipastikan, apakah akhir Juli atau awal bahkan pertengahan Agustus 2024,” tandas Danu.
Dimungkinkannya pula, selain perlu pencermatan dalam memastikan calon yang bakal diusung, sambung Danu, DPP Gerindra juga masih fokus menggodok calon gubernur. Pilkada serentak di 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota di Indonesia, diakuinya, bukan hal gampang untuk menentukan pilihan. (tik)