JATINANGOR, TAKtik – Kawasan hutan yang mencapai 21 persen dari luas wilayah Jawa Barat wajib dijaga kelestariannya. Bukan hanya milik Perhutani, tapi juga hutan masyarakat.
“Kehutanan adalah sektor strategis. Tidak hanya berperan sebagai paru-paru dunia menyerap Karbon Dioksida (CO2), tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” wanti-wanti anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat Budiwanto.
Peringatan wakil rakyat dari daerah pemilihan Karawang-Purwakarta itu disampaikannya saat rapat dengar pendapat komisinya dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat di UPTD Sertifikasi Pembenihan Tanaman Hutan Jatinangor, 14 Oktober 2024.
“Pelestarian hutan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas. Karena dengan hutan yang sehat kita bisa mendorong ekonomi lokal, menjaga ketersediaan air, dan mencegah bencana seperti banjir dan longsor,” tandas Budiwanto.
Ia juga berharap, program PHBM (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat) terus ditingkatkan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat selain lingkungan selalu terjaga.
“Kelestarian hutan merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sisi lain, memberikan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat, kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus melindungi kawasan hutan dari eksploitasi berlebihan,” kata Budiwanto.
Ia mendorong Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Kehutanan agar mempercepat program RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan) serta meningkatkan pengawasan terhadap perambahan liar.
“Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dapat mewujudkan hutan Jawa Barat yang lestari dan berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari legislatif, Jawa Barat bisa menjadi contoh dalam pelestarian hutan,” seru Budiwanto. (rls/tik)