KARAWANG, TAKtik – Pemkab Karawang sudah saatnya serius memberikan solusi konkret bagi Karangligar agar bencana banjir rutin tahunan di wilayah desa ini di Kecamatan Telukjambe Barat tidak terus dibiarkan terulang.
“Langkah awal, kembali terjunkan tim ahli guna memastikan penyebabnya. Setelah itu, lakukan langkah teknis penanganannya. Bagaimana pun di sana itu warga kita. Jangan dibiarkan mereka menderita. Apalagi tahun 2024 ini adalah banjir yang ke-18 tahun. Dan setiap tahun hingga belasan kali rumah-rumah mereka terendam,” seru Azis, Kamis petang (28/11/2024).
Dari hasil dialog dengan warga korban banjir Karangligar bersama Pemuda Pancasila yang ia ajak turun memberikan bantuan, beberapa waktu lalu, Azis meyayangkan jika perusahaan milik Negara seperti Pertamina yang punya sumur eksplorasi di wilayah Desa Karangligar kurang kepeduliannya kepada warga setempat saat bencana alam ini datang.
“Kalau betul pihak Pertamina kurang kepeduliannya, jelas saya sangat menyayangkan itu. Sebaiknya, minimal menyiapkan sarana dan prasarana dapur umum. Karena setiap perusahaan punya dana CSR, apalagi ini BUMN,” kata Azis.
Dikemukakannya lebih lanjut bahwa ia akan menyampaikan bagaimana kondisi Karangligar ke rekan-rekan di komisi terkait agar sama-sama mendorong Pemkab Karawang serius turun melakukan penanganan konkret.
Jika ada keterbatasan kewenangan pada hal-hal tertentu, anggota legislatif baru ini meminta Pemkab Karawang melakukan koordinasi dengan Pemprov Jabar maupun Kementerian terkait di Pemerintah Pusat. “Di tengah warga kita ada yang sedang menderita, jangan terbuai euforia hasil pilkada. Segera ambil langkah buat mereka,” serunya lagi.
Sementara itu, banjir ke-tiga di bulan November 2024, menggenangi pemukiman warga Dusun Panngasinan dan Kampek di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat satu hari usai pencoblosan Pilkada 2024. Ketinggian air mencapai 1,5-2 meter. Terendah terendah 10-50 cm.
Hingga berita ini jelang tayang, banjir masih menggenangi 318 rumah yang dihuni 1.260 jiwa dari 423 KK (Kepala Keluarga). Di antaranya terdapat 14 bayi dan 52 balita. Selain itu, banjir juga merendam 2 masjid, 2 musholla, 1 PAUD, 1 SD, serta SMPN 1 Telukjambe Barat turut tersapu banjir.
Para korban banjir mengungsi di Kantor Desa Karangligar, rumah bidan setempat, musholla dan PAUD lain yang masih aman. Bahkan ada pula yang memilih tempat kontrakan di dusun lain yang tidak tersentuh banjir. (tik)