KARAWANG, TAKtik – Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum Dian Al Maruf mengamini jika Sungai Cidawolong sudah dinormalisasi dan dibuatkan pintu air yang masuk ke Sungai Cibeet, dampak banjir ke Karangligar akan berkurang signifikan.
“Insya Allah banjir akan berkurang signifikan. Menyisakan sekitar 17 sampai 40 hektar dari 135 hektar genangan yang ada di sini (Karangligar),” kata Dian saat turun ke lokasi bibir atau muara Sungai Cidawolong di Sungai Cibeet yang ada di wilayah Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jum’at siang (6/12/2024).
Bersama Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa dan Bupati Aep Syaepuloh serta Sekda Asep Aang Rahmatullah, usai meninjau langsung kondisi kerusakan sungai tersebut Dian kepada para awak media juga mengatakan, pihaknya di BBWS Citarum sudah melakukan kajian terkait ini. Diakuinya bahwa banjir abadi di Karangligar akibat backwater (air balik) dari Cibeet ke Cidawolong, lalu tumpah ke area pemukiman warga.
“Upaya jangka panjang membangun bendungan Cibeet di Bogor. Keberadaan bendungan ini bisa mereduksi (pengurangan) banjir 30 persen. Mudah-mudahan tahun 2029 selesai (bendungannya). Sehingga bisa mengurangi volume air yang masuk ke Cibeet,” urai Dian.
Langkah jangka menengah, lanjut Dian, pihaknya sedang melakukan riset dalam menangani backwater Cibeet ke Cidawolong. Secara teknis, menurutnya, Cidawolong dinormalisasi sesuai elevasi yang didesainnya. Setelah itu dipasang pintu air berikut kolam retensi agar air yang tertahan di Cidawolong bisa disimpan di kolam ini.
“Bagaimana cara mengeluarkan air dari Cidawolong yang kita parkirin di kolam retensi itu? Dari sini kita pompa ke Cibeet sehingga pengurangan air di sini tergantung dari kapasitas pompa. Jika pun masih ada banjir sekitar 17 sampai 40 hektar dari selama ini 135 hektar, nanti ada upaya lain” tandas Dian.
Hanya saja, Dian belum mau memyebutkan upaya lain yang dimaksudkannya karena masih perlu desain lebih lanjut bersama Gubernur Jawa Barat. Namun Dian pastikan, realisasi dari normalisasi Cidawolong, bangun pintu air dan kolam retensi dimulai tahun 2025.
Menurutnya pula, banjir kali ini (2024) di Karangligar dan sekitarnya masih belum tinggi atau baru merendam 85 hektar. Dari analisanya, genangan banjir di musim hujan sekarang bakal meluas sampai 135 hektar. “Saya bukan menakut-nakuti warga di sini. Tapi tetap harus kita atasi,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa berjanji akan terus mendorong secara politik agar Bupati Karawang berkolaborasi dan bersinergi dengan BBWS Citarum untuk menangani banjir abadi Karangligar.
Sedangkan Bupati Aep Syaepuloh menyatakan bahwa Pemkab Karawang sudah siap menyiapkan lahan sekitar 1 hektar buat kebutuhan kolam retensi di dua titik yang dibutuhkan. “Kita tidak keberatan untuk menyiapkan lahan itu. Yang penting masyarakat terselamatkan,” responnya. (tik)