KARAWANG, TAKtik – Banjir rob yang menerjang pemukiman penduduk di pantai utara Karawang, ada momen yang menyita perhatian publik. Yakni, upacara bendera siswa-siswi di sebuah SD Negeri dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di tengah kaki mereka tergenang air.
Video dari momen tersebut yang diposting seorang guru di sekolah itu adalah peristiwa di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran yang dibagikan ke akun milik Bupati Aep Syaepuloh dan mantan bupati Karawang Cellica Nurrachana yang saat ini duduk di DPR RI.
Penyebab banjir akibat air laut pasang kembali terjadi di wilayah kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran, Cibuaya dan Pakisjaya sejak Jumat, 11 Januari 2025. Sampai Senin siang, 13 Januari 2025, banjir rob ini belum surut.
Kabar dari warga terdampak menyebutkan, rob di musim barat kali ini menyebabkan sejumlah rumah mereka terendam lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Rumah warga yang dekat pantai dan sungai terendam dengan ketinggian 30 cm hingga 50 cm. Bahkan, halaman sekolah pun terendam air laut,” ujar warga terdampak, Aep Suhardi kepada kontributor TAKtik, Senin siang (13/1/2025).
Disebutkan pula oleh Wanusuki, seorang aktivis lingkungan dari Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, terdapat puluhan rumah warga yang terendam. Jelas dia, titik terparah yang menjadi langganan banjir rob adalah Dusun Pisangan, Desa Cemarajaya dan Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya.
Bahkan dari ratusan rumah di Pisangan yang tergerus abrasi, kata Wanusuki, masih ada yang belum sempat direlokasi. “Rumah mereka berada di jalur tengah yang sebelumnya tidak terjangkau rob. Kini kena juga,” ungkapnya.
Satgas Penanggulangan Bencana Kecamatan Cilamaya Wetan, Aan, menyebutkan bahwa banjir rob di Dusun Tengkolak telah menggangu aktivitas warga yang mayoritas nelayan dan buruh tambak ikan.
Sedangkan jumlah tempat tinggal warga di dusun tersebut yang terancam rob, jelas Aan lagi, 210 rumah yang dihuni 230 keluarga atau 600 orang. Sedangkan di Dusun Tengkolak Timur ada 275 rumah yang dihuni 280 keluarga dengan jumlah jiwa 651 orang. Ketinggian air mencapai 70 cm. (ktr/tik)