KARAWANG, TAKtik – Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja di Jepang, khususnya perawat lansia dan pengolahan makanan serta building cleaning, LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Galuh Berkarya sudah memberangkatkan 6 orang tenaga terampil ke Negara Sakura tersebut.
Mereka sudah dilepas di Bandara Soekarno,-Hatta pada Desember 2024 serta Januari 2025. Selain itu, 16 orang lainnya yang sudah memenuhi persyaratan sedang proses interview dengan pihak perusahaan Jepang.
“Mereka adalah orang-orang yang telah lulus tes seleksi. Untuk bisa bekerja di Jepang sangat ketat. Selain sesuai standar kerja yang dibutuhkan, mereka wajib ujian negara Jepang yaitu bahasa Jepang (JFT/JLPT) dan keahlian kerja khusus (SSW),” jelas Koordinator LPK Galuh Berkarya Timi Nurjaman, Selasa (14/1/2025).
Visa mereka, sambung Timi, adalah visa Tokuteiginou (SSW). Sebelumnya, calon naker yang dibutuhkan diwawancarai langsung oleh pihak perusahaan dari negaranya. Maka dari sekitar 190 orang yang ikut pelatihan di LPK Galuh Berkarya sejak resmi beroperasi tahun 2023, Timi akui, tidak semua berhasil lulus untuk bisa diberangkatkan ke Jepang.
“Di antaranya ya faktor itu. Selain skill versi negara itu, mereka dinilai belum menguasai percakapan bahasa Jepang dan minimal level N4/Basic A2. Kalau kemudian sempat muncul kabar minor tentang LPK Galuh Berkarya hanya sekadar memberikan pelatihan tanpa ada yang diberangkatkan ke negara tujuan, itu tidak tepat,” beber Timi.
Kepada para peserta pelatihan, Timi selalu mengingatkan, berhasil atau tidaknya mereka mendapatkan kontrak kerja ditentukan pada hasil tes calon. Kuncinya, tandas Timi, hanya sejauhmana keseriusan dan keuletan serta konsistensi minat mereka untuk mau belajar dan bekerja di Jepang.
“Kerjasama yang selama ini dibangun dengan user di Jepang karena upah tenaga kerja di sana cukup besar dibanding di beberapa negara lainnya. Tidak hanya menjadi perawat lansia, Jepang pun membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia pada 14 bidang kerja. Antara lain, sektor bidang kerja pengolahan makanan (manufaktur), building cleaning, dan yang lainnya,” urai Timi.
Dikemukakannya pula, peran LPK Galuh Berkarya adalah ikut serta membantu pemerintah daerah dalam mengurangi angka pengangguran. Yaitu bekerjasama dengan BLK Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Karawang. “Kami memberikan pelatihan mayoritas ke anak-anak lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan),” pungkasnya. (tik)