KARAWANG, TAKtik – Kendati belum dilantik, calon Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi sudah bergerak menangani berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk turun ke SMAN 4 Karawang.
Di sekolah tersebut, Dedi sampai berani merogoh kocek sendiri untuk memberikan honor tambahan bagi tenaga honorer pengimput data siswa yang sempat terancam tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ke Perguruan Tinggi Negeri.
Kehadiran mantan bupati Purwakarta dan mantan anggota DPR RI ini di Karawang pada Kamis pagi, 6 Februari 2025, untuk menyelamatkan para siswa SMAN 4 yang sempat bereaksi ke pihak sekolahnya karena haknya untuk bisa ikut SNBP nyaris hilang.
Penyebabnya, diketahui Dedi, data mereka belum terinput hanya akibat personil pengimput data di sekolah ini terbatas. “Setelah saya konfirmasi ke pihak sekolah, ternyata memang ada kendala teknis. Mereka kekurangan tenaga dalam proses input data,” ungkapnya.
Kendati sudah ditambah 3 orang pengimput data dari sebelumnya hanya 1 orang buat menangani 136 data siswa dari kelas 11 dan 12 dengan variabel mata pelajaran yang cukup banyak, namun pihak sekolah sendiri tidak punya kemampuan anggaran untuk memberikan honor tambahan.
“Saya sudah meminta pihak sekolah agar ketiga orang ini fokus menyelesaikan input data. Tujuan kita adalah menyelamatkan siswa agar mereka tetap bisa mengikuti SNBP. Saya kasih support satu orang honorer Rp 2 juta,” kata Dedi.
Apa yang telah dilakukan calon terpilih orang nomor satu di Jawa Barat yang tinggal menghitung hari dilantik ini membuat lega para siswa SMAN 4 Karawang. Input data mereka dapat segera diselesaikan sehingga terpeniuhinya syarat administrasi untuk bisa mengikuti SNBP.
Seperti sempat mencuat pada Rabu, 5 Februari 2025, para siswa SMAN 4 Karawang menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya. Mereka kecewa karena terancam tidak bisa mengikuti SNBP. Dan menganggap, ini akibat pihak sekolahnya yang lalai karena sejak awal banyak kejanggalan dalam proses pengisian data. (ktr/tik)