KARAWANG, TAKtik – Dua hari hujan lebat mengguyur di hulu Sungai Cibeet sejak Selasa, 25 Februari 2025, pemukiman warga di Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat kembali tergenang banjir.
“Air (banjir) datang lagi pada Rabu pagi (26 Februari 2025). Kali ini menggenangi 50 rumah warga dan 1 musholla di RT.02, 03 dan 01. Ketinggian air terendah 10 cm, terdalam 50 cm. Mereka mengungsi di rumah warga yang masih aman, termasuk di musholla lainnya,” ungkap Kepala Dusun Pangasinan, Farman Dimas.
Sedangkan 38 rumah di Dusun Kampek yang terendam banjir hingga 28 hari, informasi dari pegiat sosial Lilik R. Janah, sudah mulai surut dengan sendirinya. Termasuk akses jalan dari Interchange Karawang Barat menuju dusun rawan banjir itu pun kini sudah bisa dilalui kendaraan.
“Surut oleh waktu. Karena janji Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karawang yang katanya mau menurunkan beko buat memperbaiki saluran pembuang yang mampet, nyatanya sampai hari ini tak kunjung datang,” ungkap salah seorang warga korban banjir, Raskad Iskandar, Rabu sore (26/2/2025).
Yang dikhawatirkannya, memasuki bulan suci Ramadhan banjir masih akan terjadi hingga warga terdampak terpaksa buka puasa dan sahur di pengungsian. Apalagi jika banjir lagi-lagi menggenangi jalan akses utama, Raskad yakin, selama saluran air pembuang tidak diperbaiki maka apa yang selama ini dialami warga bakal terus terulang.
“Kalau saja curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, ya akan terus begini nasib kami. Biasanya, sebelum melewati bulan Maret atau awal April, pemukiman kami belum aman dari ancaman banjir. Ya mau bagaimana lagi atuh. Keluhan kami masih belum ada yang mendengar ko,” timpal warga terdampak banjir Karangligar lainnya, Agus Tohaeri pasrah. (tik)