KARAWANG, TAKtik – Akhirnya, warga di Kecamatan Tegalwaru, sebagian di Kecamatan Pangkalan dan sekitarnya, sulit untuk berkunjung ke keluarga yang ada di luar wilayah kecamatan mereka, khususnya pengguna mobil pada momentum lebaran kali ini.
Pasalnya, hingga kini Jembatan Cicangor sebagai penghubung utama mereka ke luar daerah belum juga tuntas diperbaiki. Pengamat kebijakan publik yang juga praktisi hukum di Karawang Asep Agustian mengingatkan Gubernur Dedi Mulyadi (DM) agar tidak terlalu mudah ngecap.
“Beginilah kalau terlalu menggampangkan permasalahan. Target waktu cepat bisa dituntaskan pada kenyataannya molor. Padahal warga di sana sudah berharap banyak pada janji itu,” sesal Asep atau biasa akrab disapa Askun dalam rilisnya yang diterima TAKtik, Minggu malam (30/3/2025).
Tidak dipungkirinya, membangun jembatan sekelas Jembatan Cicangor tak semudah apa yang dikatakan DM, apalagi bermimpi jadi Sangkuriang. Dampak dari keterlambatan merecovery jembatan tersebut, kata Askun, bukan hanya warga di sana terisolir di tengah mobilitas suasana lebaran.
“Destinasi wisata alam yang ada di Loji juga sangat dipastikan bakal sepi dari pengunjung. Padahal, libur panjang selama lebaran adalah saat-saat panen wisatawan, terutama warga lokal Karawang selain wisatawan dari kebupaten tetangga. Ini jelas berpengaruh ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) sektor pariwisata,” sentil Askun.
Pemkab Karawang pun diingatkan Askun yang Ketua PERADI Karawang, sebaiknya Bupati Aep Syaepuloh ikut turun tangan membantu di lapangan dengan menerjunkan tambahan pekerja agar memaksimalkan waktu pengerjaan pembangunan Jembatan Cicangor lebih cepat selesai.
Jembatan yang amblas pada tanggal 3 Maret 2025 itu oleh DM akan dipasang sementara dengan jembatan bailey (jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel).
Satu hari setelah kejadian, Gubernur Jawa Barat ini menyatakan telah memerintahkan Kepala PU (Pekerjaan Umum) pemprov untuk mengambil langkah cepat yang bersifat darurat.
Dua minggu dijanjikan selesai, hasilnya ternyata tak sesuai fakta di lapangan. Alhasil, DM dalam kontennya membuat pernyataan maaf atas keterlambatan ini. (tik)