KARAWANG, TAKtik – Dari kalangan kades (kepala desa) ada pengakuan berbeda mengenai pembelian sepeda motor peruntukan operasional desa. Malah pengadaan logo tidak jelas dari pihak mana.
Ada yang mengaku menitipkan pembeliannya ke rekan kades lain seharga pagu (Rp 35 juta), ada pula yang mengatakan bersamaan ke dealer tertentu atas rekomendasi sesama rekannya.
Pengakuan Kades Karangligar Ersim bahwa dirinya menitipkan pembelian ke salah seorang rekannnya. Katanya, ia transfer uangnya sebesar Rp 35 juta (sesuai pagu). Sepeda motor yang diterimanya sudah berikut logo alias tinggal pakai.
Sedangkan pengakuan kades lainnya, motor Honda PCX 160 CBS itu mereka beli seharga Rp 33.450.000. Potongan harga atau diskon per unit antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Harga ini belum termasuk membeli logo Pemkab Karawang yang harus ditempel di sepeda motor tersebut seharga Rp 300 ribu.
Kades yang mewanti-wanti namanya dirahasiakan juga menyebutkan, ia bersama kades lainnya di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat memilih dealer di daerah Johar yang difasilitasi salah seorang rekannya sesama kades. Dengan alasan lebih dekat lokasinya.
“Dari harga itu ada duit lebih Rp 1.550.000 (dari harga pagu). Katanya tetap harus dihabiskan dengan membeli helm dan jaket atau asesoris lainnya seperti klakson tot-tot,” ungkap kades itu, Sabtu malam (5/4/2025).
Dikatakannya pula, sebenarnya banyak kades menolak DBHPRD (Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah) dipakai buat beli motor operasional desa. Alasannya, masih banyak hal urgen lainnya yang dibutuhkan desa. “Kalau pun mau dibeliin motor, kenapa tidak dari APBD di luar itu,” ujarnya.
Lantas, siapa atau pihak mana penyedia logo untuk kendaraan operasional desa tersebut? Pengakuan di kalangan kades kepada TAKtik hanya menyebutkan dari rekan-rekan sesama kades tanpa mau menyebut jelas sumber penyedianya.
“Abdi mah pamasihan lurah (menyebut nama seorang rekannya). Sadayana sami. Hargina Rp 300 ribu (Saya dikasih lurah .. Semuanya sama. Harganya Rp 300 ribu),” kata Kades Sukamakmur Dede Sudrajat di wilayah Kecamatan Telukjambe Timur.
Dede membantah jika pembelian sepeda motor ini diarahkan atau difasilitasi ke dealer tertentu oleh pihak mana pun. “Tidak bareng-bareng. Masing-masing (kades) ke dealer. Abdi mung nunjukeun tuh abdi mah di anu, di PD 5 Rawagabus (Saya cuma ngasih tahu, tuh saya mah di dealer PD 5 Rawagabus),” katanya. (tik)