KARAWANG, TAKtik – Ada sekitar 230 rumah warga yang didiami 260 KK (kepala keluarga) di Dusun Mujiah, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat terancam terisolir.
Dikatakan Kepala Desa Mekarmulya Dalim Rudyansah, jalan cor akses ke dusun tersebut di antaranya sudah tidak menempel lagi di tanah akibat tergerus Sungai Cibeet. Bahkan 12 rumah di sekitarnya, jelas Dalim, halamannya telah berubah jadi jurang sungai besar itu.
“Jauh sebelumnya, rumah tinggal warga kami tersebut punya halaman luas. Sejak Sungai Cibeet sering deras dan meluap membuat tanah di sekitarnya longsor. Setiap tahun longsornya terus meluas hingga mengancam permukiman warga,” ungkap Dalim, Kamis siang (1/5/2025).
Lebih lanjut dikemukakannya, erosi di Dusun Mujiah terjadi sejak tahun 2010. Dua tahun kemudian sampai menggerus jalan akses. Atas inisiatif dirinya, Dalim meminta warga di dusun ini untuk merelakan tanahnya dijadikan jalan alternatif agar akses mereka keluar masuk dusunnya tidak terhambat.
“Alhamdulillah, warga merelakan lahannya untuk jalan sepanjang 200 meteran yang lebarnya hanya cukup dilalui mobil kecil. Ini kami bangun tahun 2012. Sekarang, jalur alternatif ini pun hanya bisa dilalui kendaraan sepeda motor karena erosi makin meluas,” beber Dalim.
Kali ini, Dalim mengaku, belum mendapat respon dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum atas surat permohonan untuk audience terkait perbaikan Sungai Cibeet di titik wilayah desanya, khususnya di Dusun Mujiah.
Begitu pun saat menyampaikan keluhannya ke Dinas PUPR dan BPBD Karawang, Dalim menyebut, kedua OPD hanya menjawab bahwa ini bukan kewenangan pemkab. “Harusnya kami dibantu agar BBWS mau turun tangan,” keluhnya. (tik)