• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Politik

Dadi dari LBH Cakra : Banjir Karangligar di Antara Nilai Kemanusiaan, Politis dan Warga Rasa Tiri (?)

Redaksi Taktik by Redaksi Taktik
Mei 20, 2025
in Politik
0
Dadi dari LBH Cakra : Banjir Karangligar di Antara Nilai Kemanusiaan, Politis dan Warga Rasa Tiri (?)

KARAWANG, TAKtik – 18 tahun itu bukan waktu sebentar bagi warga terdampak banjir Karangligar dalam menghadapi situasi tak nyaman. Sudah seharusnya pemerintah hadir di tengah mereka setiap kali bencana rutin ini datang.

Demikian dikemukakan Dadi Mulyadi dari LBH Cakra, Selasa sore, 20 Mei 2025, merespon berita terkait kondisi warga terdampak banjir rutin Karangligar yang kembali terusir dari rumah tinggalnya sejak Minggu dinihari, 18 Mei 2025.

“Kalau saja di banjir kali ini pejabat pemerintah ada yang bosan turun ke Karangligar sangat tidak pantas. Seharusnya justru yang bosan itu warga terdampak karena mereka mengalami situasi di mana haknya sebagai warga Negara untuk hidup nyaman seperti warga lainnya tak didapat utuh,” kata Dadi.

Pihak Pemkab Karawang pun, Dadi ingatkan, tidak lantas mesti diam tatkala Kementerian PUPR melalui BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) telah mulai memberikan sinyal harapan dengan akan membangunkan pintu air seperti diinginkan warga terdampak banjir Karangligar sebagai bagian dari aksi solusi.

“Semestinya (pejabat/pemimpin) tetap turun, datangi dan ajak diskusi non formal warganya. Sharing pendapat, baik terkait mitigasi maupun langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah selama menunggu realisasi yang sedang disiapkan BBWS tersebut. Minimal, warga terdampak diberikan motivasi agar tetap survive setiap menghadapi banjir,” tandas Dadi.

Diakuinya, ia sendiri setelah turun berdiskusi dengan warga terdampak baru banyak tahu apa sebenarnya yang dialami mereka selama 18 tahun terakhir. Oleh karenanya, Dadi telah siap membantu mengadvokasi warga terdampak banjir Karangligar yang telah merasa diperlakukan sebagai warga tiri untuk ikut memperjuangkan haknya.

“Miris kalau pimpinan atau pejabat Pemkab Karawang saja sudah tidak memiliki kepekaan atas penderitaan rakyatnya sendiri. Apakah ada faktor politis? KDM (Kang Dedi Mulyadi/Gubernur Jabar) yang viral itu pun entah kenapa seperti kurang respek terhadap kondisi Karangligar, termasuk tindaklanjut permasalahan pertambangan Karawang Selatan,” sentil Dadi.

Kendati pernah turun menjanjikan mau bangun 1000 rumah panggung buat warga korban banjir Karangligar, sebut Dadi, itu hanya ketika KDM turun sesaat. Tidak mencoba mendengar utuh dan detil seperti apa kondisi di dua dusun yang setiap tahun diterjang luapan Sungai Cibeet maupun Citarum. (tik)

Previous Post

Akhiri Polemik Bayi Meninggal, Pihak RSUD Karawang dan Keluarga Pasien Saling Terbuka dan Memaafkan

Next Post

Dari Hijaukan Bumi Sampai Membumikan al-Qur’an ala Kapala Kankemenag Haji Sopian. Apa Itu?

Redaksi Taktik

Redaksi Taktik

Next Post
Dari Hijaukan Bumi Sampai Membumikan al-Qur’an ala Kapala Kankemenag Haji Sopian. Apa Itu?

Dari Hijaukan Bumi Sampai Membumikan al-Qur'an ala Kapala Kankemenag Haji Sopian. Apa Itu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik