KARAWANG, TAKtik – 18 tahun itu bukan waktu sebentar bagi warga terdampak banjir Karangligar dalam menghadapi situasi tak nyaman. Sudah seharusnya pemerintah hadir di tengah mereka setiap kali bencana rutin ini datang.
Demikian dikemukakan Dadi Mulyadi dari LBH Cakra, Selasa sore, 20 Mei 2025, merespon berita terkait kondisi warga terdampak banjir rutin Karangligar yang kembali terusir dari rumah tinggalnya sejak Minggu dinihari, 18 Mei 2025.
“Kalau saja di banjir kali ini pejabat pemerintah ada yang bosan turun ke Karangligar sangat tidak pantas. Seharusnya justru yang bosan itu warga terdampak karena mereka mengalami situasi di mana haknya sebagai warga Negara untuk hidup nyaman seperti warga lainnya tak didapat utuh,” kata Dadi.
Pihak Pemkab Karawang pun, Dadi ingatkan, tidak lantas mesti diam tatkala Kementerian PUPR melalui BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) telah mulai memberikan sinyal harapan dengan akan membangunkan pintu air seperti diinginkan warga terdampak banjir Karangligar sebagai bagian dari aksi solusi.
“Semestinya (pejabat/pemimpin) tetap turun, datangi dan ajak diskusi non formal warganya. Sharing pendapat, baik terkait mitigasi maupun langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah selama menunggu realisasi yang sedang disiapkan BBWS tersebut. Minimal, warga terdampak diberikan motivasi agar tetap survive setiap menghadapi banjir,” tandas Dadi.
Diakuinya, ia sendiri setelah turun berdiskusi dengan warga terdampak baru banyak tahu apa sebenarnya yang dialami mereka selama 18 tahun terakhir. Oleh karenanya, Dadi telah siap membantu mengadvokasi warga terdampak banjir Karangligar yang telah merasa diperlakukan sebagai warga tiri untuk ikut memperjuangkan haknya.
“Miris kalau pimpinan atau pejabat Pemkab Karawang saja sudah tidak memiliki kepekaan atas penderitaan rakyatnya sendiri. Apakah ada faktor politis? KDM (Kang Dedi Mulyadi/Gubernur Jabar) yang viral itu pun entah kenapa seperti kurang respek terhadap kondisi Karangligar, termasuk tindaklanjut permasalahan pertambangan Karawang Selatan,” sentil Dadi.
Kendati pernah turun menjanjikan mau bangun 1000 rumah panggung buat warga korban banjir Karangligar, sebut Dadi, itu hanya ketika KDM turun sesaat. Tidak mencoba mendengar utuh dan detil seperti apa kondisi di dua dusun yang setiap tahun diterjang luapan Sungai Cibeet maupun Citarum. (tik)