BANDUNG, TAKtik – Selain akan membangun pintu air di dua bibir saluran air pembuang ke Cibeet dan Citarum untuk solusi banjir rutin Karangligar, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum juga sedang menyiapkan Sistem Prediksi dan Peringatan Dini Banjir atau Flood Forecasting and Warning System (FFWS).
Kepala BBWS Citarum Mochammad Dian Al Ma’ruf saat dihubungi TAKtik by phone, Selasa sore,27 Mei 2025, mengatakan FFWS ini untuk mengukur curah hujan, tinggi air dan debit air Sungai Cibeet sehingga bisa menjadi peringatan dini bagi masyarakat terdampak langganan banjir di Karangligar dan sekitarnya.
Data tersebut, ujar Dian, diinformasikan dari Command Center yang ada di kantor BBWS Citarum Bandung ke masyarakat melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karawang. “Itu (FFWS) tidak dipasang di Karangligarnya, tetapi dipasang di Cibeet di hulunya Karangligar sebelum saluran pembuang (Cidawolong),” jelasnya.
Pentingnya membangun FFWS di Cibeet, Dian juga kemukakan karena data tinggi dan debit air sungai ini belum ada. Sedangkan data Citarum sudah ada di Jatiluhur. “Alat itu kan tersambung langsung ke monitor kami (Command Center) di Bandung (kantor BBWS Citarum). Dia ada model langsung pakai jaringan GSM juga yang bisa menginformasikan itu ke Bandung,” ungkapnya.
Apabila program ini berlanjut, Dian tegaskan, pihaknya akan melibatkan langsung BPBD dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) agar monitornya bisa di pasang di BPBD setempat. Untuk memastikannya, ia masih harus menunggu proses pembangunan bendungan di Cariu, Bogor. Karena jika bendungan itu sudah terpasang, diyakininya, debit air Cibeet otomatis lebih bisa diatur.
Pada Selasa pagi, 27 Mei 2025, BBWS di antaranya telah mengundang Kades Karangligar dan perwakilan warga terdampak banjir dalam menyosialisasikan FFWS ini di Hotel Pullman Bandung. FFWS dibuat hasil kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum melalui BBWS dengan KOICA (Korea International Cooperation Agency). (tik)
