KARAWANG, TAKtik – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Karawang Natala Sumedha mengingatkan Bupati Aep Syaepuloh bahwa opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK tidak berarti apa-apa bagi masyarakat jika realisasi pembangunan masih belum dirasakannya secara merata.
“Mau 10 kali berturut-turut atau berapa kalipun WTP didapat oleh pemerintah daerah tidak terlalu penting bagi masyarakat. Maka opini WTP ini mesti diimbangi dengan ril pekerjaan di lapangan untuk mengoptimalkan pelayanan dasar masyarakat,” interupsi Natala saat mengikuti rapat paripurna DPRD Karawang, Rabu sore (4/6/2025).
Ia berharap, Bupati Aep harus melakukan langkah-langkah cepat dan strategis sesuai visi-misinya menuju Karawang Maju. Kendati Natala memberikan apresiasi positif atas keberhasilan eksekutif dalam menurunkan angka SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran), menurutnya, hingga saat ini penurunan angka SiLPA tersebut belum signifikan.
“Dari tahun 2023 saja SiLPA kita ada di angka Rp 593 milyar. Di tahun anggaran 2024 turun menjadi Rp 505 milyar. Jelas ini masih tinggi. Idealnya, menurut saya, SiLPA itu tidak boleh lebih di angka Rp 200 milyar. Kenapa saya tetap concern mengingatkan hal ini? Karena jika kita tetap mengantongi SiLPA tinggi, itu artinya uang dari kas daerah tidak terbelanjakan di tengah kebutuhan dasar masyarakat masih belum terpenuhi secara merata,” ucap Natala.
Walau bagian dari koalisi pendukung Aep-Maslani, disadari Natala, tidak lantas kemudian melupakan fungsi kontroling sebagai legislstor terhadap kebijakan eksekutif di Pemkab Karawang. Selama untuk kepentingan rakyat, baginya, tetap harus disuarakan agar pemerintahan Aep-Maslani selalu on the track, tidak melupakan janji-janji politiknya.
“Dalam membahas Raperda RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2025-2029, kami ingin proyek-proyek strategis Kabupaten Karawang yang belum terealisasikan menjadi skala prioritas untuk dituntaskan seperti RSUD Rengasdengklok. Artinya, pekerjaan di masa Cellica-Aep harus berkelanjutan di era Aep-Maslani. RPJMD-nya mesti nyambung. Sayang kita telah menghabiskan uang ratusan milyar kalau tidak diselesaikan dengan baik,” tandas Natala. (tik)