KARAWANG, TAKtik – Daya tampung IGD di RSUD Karawang sedang mengalami overload. Ini akibat terjadi lonjakan jumlah pasien yang datang setiap harinya ke rumah sakit plat merah ini.
“Jumlah pasien yang harus ditangani di IGD jauh melebihi kapasitas. Kami bahkan harus meminjam brankar dari ambulans yang datang untuk menampung pasien,” jelas Humas RSUD Karawang Abdullah Lutfi, Jumat (20/6/2025).
Dikemukakannya lebih lanjut, kapasitas tempat tidur pasien di IGD hanya 30 buah. Sedangkan pasien rujukan yang mayoritas peserta BPJS Kesehatan rata-rata per hari mencapai 45 orang.
Alhasil, diakui Luthfi, kondisi ini membuat petugas medis di rumah sakitnya kelimpungan. Brankar ambulan yang terpaksa digunakan sebagai tempat tidur pasien adalah langkah darurat yang diambil agar semua pasien dapat tertangani.
Itu pun ruang yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi lonjakan pasien, kata Luthfi, di selasar ruang IGD karena tidak ada ruang lagi yang bisa dimanfaatkan buat tindakan darurat pasien.
Pihaknya berharap kepada rumah sakit lain dan klinik pratama agar tidak sembarangan memberikan rujukan pasien sebelum memastikan ketersediaan daya tampung di IGD RSUD yang bisa diketahui melalui aplikasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu).
“Penggunaan SPGDT penting agar kami bisa memastikan bed tersedia sebelum pasien dirujuk. Kami harap semua pihak mematuhi sistem rujukan ini,” seru Lutfi dengan berharap pasien yang datang tanpa ambulance (kondisi fisiknya belum terlalu darurat) untuk bersabar menunggu hingga tempat tidur atau brankar tersedia di IGD.
Terkait lonjakan pasien dan mayoritas demam tinggi yang dialaminya, Luthfi sendiri belum dapat memastikan faktor penyebabnya sebelum ada hasil laboratorium. “Hasil lab-nya nanti menunjukan diagnosa. Namun dari pasien sebelumnya, itu karena faktor cuaca yang kadang panas, kadang hujan,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Karawang dr. Yayuk Sri Rahaya juga belum berani memastikan, apakah ada wabah penyakit di Karawang tatkala pasien datang membludak ke RSUD.
“Umumnya demam tinggi itu demam berdarah. Tapi kan untuk yang di IGD RSUD ini belum tentu dan tidak bisa dipastikan sebelum ada hasil dari diagnosa dokter yang menangani. Ini harus dicek ke pihak rumah sakitnya,” ujar Sri. (ktr/tik)