KARAWANG, TAKtik – Entah apa yang ada di benak para pengambil kebijakan di Pemkab Karawang jika ternyata mereka tetap bersikukuh ingin membangun tempat pembuangan tinja di Leuwisisir, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat.
Dinas PRKP bersama konsultannya, Rabu, 2 Juli 2025, mengundang sejumlah pihak terkait, termasuk Kades Mekarmulya, menggelar sosialisasi rencananya tersebut di Saung Kabayan, Rawagabus, Karawang Timur.
Sosialisasi Ekspose dan Asistensi Perancangan IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) yang dibahasnya itu sudah mengarah ke rencana membuat DED (Detail Engineering Design) di Leuwisisir.
Sedangkan area yang diinginkan pemkab itu berada tepat di samping Sungai Cibeet. Dan setiap kali debit air sungai ini naik, meluap hingga menggenangi area Leuwisisir. Saat banjir terjadi bulan Januari 2025, kata Kades Mekarmulya Dalim Rudyansah, mencapai tinggi 1 meter.
Selain itu, luapan air Sungai Cibeet menjadi sumber banjir rutin tahunan di Dusun Pangasinan dan Kampek di wilayah Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Adapun posisi Leuwisisir berada di hulu dari Cibeet yang luapan airnya membanjiri pemukiman warga di Karangligar tersebut
“Kami gak pernah paham, apa sih sebenarnya yang diinginkan Pemkab Karawang? Ko bersikukuh amat mau membangun IPLT di Leuwisisir? Apa mereka kurang puas ‘menonton’ penderitaan kami? Jangan pura-pura tidak tahu dampak apa jika ada IPLT di Leuwisisir,” sesal Kaji, salah seorang warga terdampak banjir Karangligar.
Disentilnya pula, sejak banjir melanda Karangligar dari tahun 2007 hingga kini belum ada solusi konkret dari pemerintah. Lalu, heran Kaji, kenapa justru Pemkab Karawang malah mau menambah beban risiko bagi warga terdampak banjir?
“Bayangkan jika air Sungai Cibeet meluap dari Leuwisisir yang ada tempat penimbunan tinja se-Kabupaten Karawang. Lalu mengalir dan membanjiri Karangligar? Apapun dalih teorinya, siapa yang bisa menjamin kalau IPLT tak berdampak buruk bagi kami? Bukti apa yang ada di Jalupang tentang jaminan itu?” tanya lagi Kaji.
Saat hendak dikonfirmasi terkait hal ini, Plt. Kepala Dinas PRKP Asep Hazar tidak aktif ponselnya. Namun sebelumnya sempat diakuinya bahwa Leuwisisir masuk jadi pertimbangan untuk dijadikan area IPLT selain dua tempat lain yang sedang dipertimbangkannya pula. (tik)