KARAWANG, TAKtik – Nama Agus Rivai yang dipilih Bupati Aep Syaepuloh menjadi Dewan Pengawas (Dewas) PD. Petrogas Persada dari kalangan independen memang bukan nama baru di dunia politik Karawang.
Walau bukan berlatar belakang politisi, Agus mulai dikenal publik daerah ini sebagai anggota KPU Karawang selama dua periode. Yakni, sejak periode 2003-2008 hingga periode 2008-2013. Selama itu pula KPU Karawang diketuai Emay Ahmad Maehi.
Setelah menyelesaikan tugasnya di lembaga penyelenggara pemilu dan pilkada di Karawang, Agus tetap bareng Emay dan ikut belajar usaha dengan pengusaha kontraktor Nizar Sungkar hingga kini. Nizar sendiri pengusaha yang dikenal dekat sama Bupati Karawang dari era Ade Swara.
Bahkan Nizar pun dikenal punya hubungan baik dengan Aep Syaepuloh sejak beliau menjadi wakil bupati di era Cellica Nurrachadiana. Dan hubungan baik itu, kabarnya berlanjut sampai sekarang.
Sedangkan dua nama lain calon Dewas Petrogas Persada yang tak dipilih Aep, yakni Ata Subagja Dinata berlatar belakang politisi dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Sedangkan Ikhsan Indra Putra walau Ketua KPU Karawang periode 2018-2023, dikenal pula dekat dengan elit politik Karawang dari Partai NasDem.
Baik PKS maupun NasDem, dua-duanya parpol pengusung pasangan Aep-Maslani di Pilkada 2024. Lalu, adakah dengan dihadapkan tiga nama tersebut dari hasil Pansel Calon Dewas Petrogas Persada ini ada beban ‘jasa’ politik hingga mengambil jalan tengah yang ‘teringan’?
Saat mengumumkan hasil keputusannya, Selasa, 8 Juli 2025, Aep mengatakan, dipilihnya Agus Rivai didasarkan pada kompetensi yang mumpuni serta penilaian yang dianggapnya mampu menjalankan visi dan arah pemerintah daerah dalam pengembangan sektor migas ke depan.
“Kami percaya, dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki, Pak Agus Rivai mampu menjalankan fungsi pengawasan serta mendukung tata kelola PD. Petrogas Persada secara profesional dan akuntabel,” kata Aep.
Dipertegas Ketua Pansel Calon Dewas PD. Petrogas Persada Asep Muslihat, hasil seleksi buah dari evaluasi mendalam terhadap kompetensi teknis, integritas dan kesesuaian visi para calon dengan arah kebijakan migas di Karawang. (***/ktr/tik)