KARAWANG, TAKtik – Agar kas daerah dibelanjakan secara efektif dan efisien, sudah saatnya Pemkab Karawang memperlihatkan komitmennya kepada rakyat bahwa arah alokasi anggaran berbasis program.
Hal itu diingatkan aktivis politik Dadan Suhendarsah yang sempat mengkritisi videotron seharga nyaris tembus Rp 1,8 milyar dari dana APBD daerah ini. “Idealnya anggaran itu harus berbasis program. Bukan malah sebaliknya, program berbasis anggaran,” kritiknya.
Diingatkannya, jika pola yang digunakan tetap berkutat pada program berbasis anggaran, maka program berpotensi direkayasa hanya untuk menyerap anggaran. Alhasil, dibaca Dadan, skala prioritas pembangunan kontradiktif dengan apa yang dibutuhkan rakyat.
Seperti dicontohkan Dadan sebelumnya mengenai pengadaan videotron. “Padahal, kebutuhan mendesak saat ini, di antaranya memperbaiki ruang kelas sekolah yang rusak atau membangun lagi sarana pendidikan yang belum dipenuhi secara merata oleh pemerintah di berbagai pelosok,” ujarnya.
Dadan yakin, jika Pemkab Karawang serius membangun visi Karawang Maju, maka pola lama ditanggalkan dan memilih ke pola anggaran berbasis program. Dengan demikian, diingatkannya lagi, sistem anggaran menempatkan program sebagai fokus utama dan dialokasikan untuk mendukung program tersebut.
“Kalau yang dipakai adalah anggaran berbasis program, tak akan mungkin lebih mendahulukan membuat videotron dengan anggaran yang fantastis. Ini kan tidak menjawab kebutuhan rakyat, terkecuali sekadar assesories gengsi bagi pemkab semata,” sentil Dadan.
Ia berharap, pejabat di lingkungan Pemkab Karawang tidak membuat kebijakan kontra produktif dengan semangat efektivitas dan efisiensi dalam mengelola anggarannya. “Jangan cuma omong doang. Buktikan komitmen itu,” tantangnya. (rls/tik)