BANDUNG, TAKtik – Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Pipik Taufik Ismail turut mengingatkan Gubernur Dedi Mulyadi agar tidak mudah mengumbar janji akan membangunkan 1000 rumah panggung bagi warga terdampak banjir Karangligar.
Hal itu disampaikan Pipik dalam rapat paripurna DPRD Jabar, Senin, 11 Agustus 2025. Ia memanfaatkan momen itu dengan interupsi. Diharapkannya, gubernur tidak mengekspose (mengunggah) janjinya di ranah publik melalui konten YouTube sebelum memastikan anggaran yang tersedia di APBD Jabar.
“Ya saya sebatas mengkritisi itu. Kita harua realistis lah dulu. Karena untuk menganggarkannya di APBD tidak bisa lepas dari persetujuan DPRD berdasarkan kondisi kemampuan kas daerah Jabar. Jangan kemudian jadi blunder buat gubernur sendiri,” ujar Pipik saat dikonfirmasi TAKtik, Senin malam (11/8/2025).
Diketahuinya, 1000 unit rumah panggung yang dijanjikan gubernur akan diselesaikan tahun ini (2025), justru kenyataannya hanya 10 unit. Itu pun, kata Pipik, dibantu dana CSR dari Eiger. Alasan pihak pemprov melalui Dinas Perkim (Perumahan dan Permukiman), kutif Pipik, data dari Karangligar baru 25 unit.
“Saat hearing dengan Dinas Perkim, saya juga sampaikan hal itu. Kami tidak ingin ada alasan yang tidak sinkron dari apa yang sebenarnya diusulkan di lapangan. Apalagi janji tersebut dipublish di media sosial, rakyat pasti berharap terealisasikan penuh,” tandas Pipik.
Ia sangat memahami jika kemudian muncul reaksi dari warga terdampak banjir Karangligar tatkala rumah panggung baru akan dibangun hanya 10 unit dari 1000 unit yang dijanjikan.
“Insya Allah kami akan terus mengingatkan hal ini. Termasuk pembangunan Jembatan Cicangor yang di Kecamatan Pangkalan. Janjinya juga akan diselesaikan tahun ini, walaupun mundur juga realisasinya,” pungkas Pipik. (tik)
