KARAWANG, TAKtik – Alokasi anggaran belanja di APBD Perubahan 2025 akhirnya hanya ditambah 4,91 persen dari APBD Murni Karawang tahun ini.
Hal ini sudah disetujui bersama antara Bupati Aep Syaepuloh dan DPRD Karawang atas Rancangan Perubahan APBD Tahun anggaran 2025 dalam rapat paripurna yang digelar Rabu pagi, 27 Agustus 2025.
Sebelumnya, angka usulan eksekutif di RAPBD Perubahan naik 5,47 persen. Tidak disebutkan alasan penurunan penambahan alokasi belanja tersebut. Namun diakui anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Natala Sumedha, angka saat di RAPBD Perubahan masih terdapat defisit.
“Setelah kami bahas cukup alot dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dan rekan-rekan di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah), akhirnya angka defisit itu sudah ‘zero’ (nol) dan bisa kita paripurnakan hari ini,” jelas Natala tanpa menyebut nominal defisit saat dalam proses pembahasan RAPBD Perubahan tersebut.
Berdasar catatan TAKtik, angka defisit itu muncul hanya di Perubahan KUA-PPAS 2025. Yakni di angka Rp 87,9 milyar. Dan ketika angka penambahan belanja di RAPBD Perubahan 2025 masih di 5,47 persen, nominal kenaikannya kala itu Rp 331,1 milyar.
Setelah disepakati, rencana anggaran belanja di perubahan ini diproyeksikan totalnya menjadi Rp 6,3 trilyun lebih. Untuk memenuhi target dari kebutuhan belanja itu, disampaikan bupati, proyeksi anggaran pendapatan dipatok di angka total Rp 5,8 trilyun lebih atau naik 1,25 persen dari APBD Murni 2025 yang sebelumnya diusulkan naik 4,30 persen.
Buat menutupi kekurangannya, setidaknya 4 bulan ke depan hingga berakhirnya tahun anggaran berjalan, disebut oleh bupati, target dari sumber pembiayaan netto diproyeksikan naik 82,92 persen atau Rp 460,5 milyar. (tik)