KARAWANG, TAKtik – Hasil uji kompetensi 15 Juli 2025 yang melahirkan 4 orang pejabat baru menjadi eselon II pada 21 Agustus 2025, itu adalah buah dari seleksi berdasarkan sistem merit.
Demikian kata Plt. Kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Karawang Asip Suhendar. Dinyatakannya pula, dalam seleksi tersebut bahwa faktor yang memengaruhi di akhir adalah hasil penilaian Timsel (Tim Seleksi).
Jika ada yang mengaitkan dengan unsur politis, dibantah pula oleh Sekretaris BKPSDM Gery S. Samrodi. Menurutnya, dari awal penjaringan pejabat eselon III yang diikutkan promosi jabatan melalui uji kompetensi diambil dari box talenta.
Selain itu, senioritas maupun jam terbang atau tour of duty atau tour of area, sebut Gery, memang masuk menjadi bagian dari pertimbangan. Namun tidak menjadi satu-satunya yang bisa jadi ukuran penilaian. “Hasil akhir tetap dari penilaian Timsel,” ujarnya.
Sebelumnya, sejak ada 16 orang pejabat eselon III di lingkungan Pemkab Karawang disertakan dalam promosi jabatan melalui uji kompetensi pada 15 Juli 2025, sejak itu pula muncul nama yang disebut-sebut bakal ‘dipilih’ mengisi OPD sesuai yang ditentukan di uji kompetensi itu.
Dari kategori orang dekat sekda, balas jasa ‘prestasi’ sampai ke balas jasa politik sempat berkembang isu itu di kalangan terbatas yang memahani peta birokrasi di Pemkab Karawang. Dan isu ini pun sempat terdengar TAKtik waktu itu.
Hasilnya? Terlepas dari faktor kebetulan atau isu yang teramini, 4 nama yang dilantik tanggal 21 Agustus 2025 tak meleset. Yakni, Muhana resmi jadi Kepala Dishub, Sahali duduk di kursi Kepala Bapenda, Poltak Rahat Marudut naik mengepalai Diskominfo dan Usep Supriatna berhasil jadi Kepala Pelaksana BPBD.
Sistem merit yang mulai diterapkan di beberapa daerah, termasuk Karawang, merupakan kebijakan manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) yang harus didasarkan pada kompetensi, kinerja, dan kualifikasi individu secara adil, tanpa diskriminasi berdasarkan latar belakang politik, ras, agama, atau faktor subjektif lainnya.
Implementasi dari merit sistem yang sudah dijalankan di Pemkab Karawang, seperti kata Asip maupun Gery, uji kompetensi pengisian jabatan Pimpinan Tinggi Pratama itu dilakukan melalui pendekatan manajemen talenta. (tik)