KARAWANG, TAKtik – Identitas Karawang sebagai lumbung padi sudah mulai dilupakan. Karena setiap momentum ulang tahun Karawang sendiri, identitas ini tak pernah dimunculkan.
“Untuk hiburan masyarakat saja dari tahun ke tahun di setiap kecamatan malah mancing gratis. Itu memang sah-sah saja sebagai sebuah hiburan. Tapi kenapa justru tidak membuat kegiatan yang mencerminkan identitas Karawang pada setiap kegiatan HUT Karawang?” sentil pemerhati Seni Budaya Karawang Nace Permana, Kamis malam (4/9/2025).
Dari tahun ke tahun dan dari setiap periode bupati di Karawang, dinilai Nace, kegiatan HUT daerah ini hanya itu-itu saja. Kalau pun ada kegiatan berbeda, persentasenya masih minimalis dan tak menyentuh sejarah budaya.
Yang membuat Nace prihatin, kegiatan HUT Karawang yang sebenarnya ada momentum ajang promosi wisata budaya kearifan lokal justru potensi itu tidak disentuh. Kendati kegiatan Pop Singer dibatalkan, setidaknya ini bagian dari cermin di HUT Karawang ke-392 pun tanpa ‘baju’ budaya lokal.
“Karawang kan punya golok pusaka yang disebut Bedog Lubuk. Ini ada di logo Kabupaten Karawang. Kenapa tidak diperkenalkan ke masyarakat misalnya dengan diarak keliling per kecamatan di Karawang hingga di hari H dihadirkan dalam rapat paripurna istimewa HUT Karawang di DPRD kita?” kata Nace.
Selain itu, sebagai daerah lumbung padi, kenapa pemda tidak menciptakan Pare Karawang? “Banyak sebenarnya yang bisa dilakukan pemda di momentum HUT Karawang. Gelaran budaya, walaupun tahun ini katanya dibatalkan, sebaiknya ke depan mulai dengan mempromosikan budaya Karawang seperti nyalin atau nyawen,” serunya.
Nace yakin, banyak di antara orang Karawang, terutama Gen-Z, tidak mengenal nyalin atau nyawen. Diingatkan Nace, ini adalah tradisi spritual penghormatan persiapan panen. Bahkan dulu ada juga tradisi nyari bibit pare selain mapag cai jelang nyawah.
“Nah, hal-hal semacam itu kan sudah tidak diingat lagi oleh para pemimpin Karawang. Sesungguhnya, jika pemerintah daerah sudah menyimpang dari identitas kedaerahannya, lambat laun hanya sebuah cerita bahwa di Karawang ini pernah ada budaya,” sesal Nace. (tik)
