• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Politik

Gerbang Karawang Barat di Antara Rumput (Ilalang) dan Disparitas Sosial yang “Diperlihatkan”? Loh?

Redaksi Taktik by Redaksi Taktik
September 15, 2025
in Politik
0
Gerbang Karawang Barat di Antara Rumput (Ilalang) dan Disparitas Sosial yang “Diperlihatkan”? Loh?

KARAWANG, TAKtik – Setelah keluar gerbang tol Karawang Barat dan masuk ke daerah lumbung padi, hamparan sawahnya malah tertutup rumput yang lebih tinggi dari kendaraan yang melintas.

“Karawang itu punya karakter sebagai perempuan. Maka karakternya Subang Larang. Harus dijaga wajahnya agar tidak bolong-bolong,” ujar Gubernur Dedi Mulyadi saat berpidato di hadapan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Karawang pada HUT Kabupaten Karawang ke-392, Minggu, 14 September 2025.

Mengenai rumput dan semak-semak liar yang dibiarkan tumbuh di sepanjang jalur jalan itu, Dedi alias KDM menyatakan bahwa kita jangan ngomong lagi itu jalan nasional. Kenapa? Hamparan sawahnya tidak terlihat. Terhalang oleh rumput yang tinggi.

“Kita bereskan. Kita rapihkan. Untuk apa? Agar si cantik itu kelihatan jelitanya. Nanti yang kaki lima-kaki lima di Karawang Barat itu ya kita atur. Tambal ban boleh ada, pedagang boleh ada tapi diatur kiosnya yang baik tertata rapih. Mereka dikasih pelatihan,” kata KDM.

Keinginannya untuk merapihkan jalan ‘muka’ masuk wilayah Karawang tersebut, sebut KDM, agar orang (yang melintas di sini) tidak melihat kesenjangan sosial. Satu sisi ada kompleks apartemen, ada perumahan mewah. Tapi sisi lain ada hamparan kemiskinan yang diperlihatkan di pinggir jalan.

“Inilah prinsip dasar keadilan memimpin. Karena prosesi keadilan ini hanya bisa diraih manakala pemimpin tidak ngantor di ruangan (mau melihat kondisi ril rakyat di dunia nyata). Kenapa saya mengambil filosofi keliling? Karena itu filosofinya Raja Padjadjaran. Dia tidak pernah duduk pada sebuah mahligai tata kekuasaan,” papar KDM. (tik)

Previous Post

KDM : Nepal Itu Alarm Sosial bagi Kita. Saatnya Ubah Gaya Kepemimpinan dan Gaya (Kelola) Anggaran!

Next Post

Alasan KDM tentang Alam Karawang Selatan dan Janji 1000 Rumah Panggung Karangligar. Apa Katanya?

Redaksi Taktik

Redaksi Taktik

Next Post
Alasan KDM tentang Alam Karawang Selatan dan Janji 1000 Rumah Panggung Karangligar. Apa Katanya?

Alasan KDM tentang Alam Karawang Selatan dan Janji 1000 Rumah Panggung Karangligar. Apa Katanya?

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik