KARAWANG, TAKtik – Proyek pengecoran jalan kelas II jalur Badami-Loji yang dibiayai APBD Jawa Barat, tepatnya di titik wilayah Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan diminta oleh anggota Komisi IV DPRD Jabar Jenal Aripin untuk dihentikan dulu.
Alasannya, lapisan beton bawah atau B0 (B-Nol) diketahui ada komposisi adukan yang tidak sesuai standar baku. Jenal mengetahui itu setelah dirinya turun langsung memeriksa hasil dari pekerjaan itu di lokasi, Senin sore, 22 September 2025.
“Sejak melihat ada titik pekerjaan yang saya curigai kurang sesuai, kebetulan sore tadi melintas di titik jalan itu langsung turun dari mobil. Betul saja, lapisan beton bawahnya rapuh. Sedangkan tonase kendaraan yang melintas di jalan ini rata-rata di atas 50 ton,” ungkap Jenal kepada TAKtik.
Ia yakin, kalau hasil pekerjaan seperti ini langsung dicor, kekuatannya tidak akan bertahan lama, cepat rusak lagi. Atas hasil temuannya tersebut, Jenal langsung mengontak Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat Agung Wahyudi.
Jenal meminta lapisan bawah yang rapuh itu diangkat kembali dan diganti sesuai standar teknis dari ketentuan. Ia juga minta tim dari dinas tersebut turun melakukan mitigasi. Responnya, kutif Jenal, laporan atas temuannya ini akan dievaluasi oleh pihak Dinas Bina Marga.
“Bagaimana pun ini uang rakyat. Jangan sampai hasil pengerjaannya asal-asalan. Dari pagu anggaran Rp 17 milyar, hasil lelang kurang lebih jadi Rp 14 milyar untuk memperbaiki panjang jalan sekitar 2 kilometeran. Saya pun mempertanyakan sisi pengawasannya nih. Kemana tuh pengawas,” sesal Jenal.
Selain itu, jalan yang sudah dicor pun mulai banyak yang patah (bukan retak). “Segini belum dipakai. Bagaimana kalau sudah dilintasi kendaraan bertonase 50 ton? Saya lihat juga pemadatan base course (beskos) atau LPA (Lapisan Pondasi Atas) hanya menggunakan mesin 4 ton. Apakah itu ideal menurut teknis? Harusnya mesin 12 ton atau vibro yang ada getaran,” bebernya.
Hal serupa bukan hanya ditemukan di Karawang, pengerjaan jalan Provinsi Jabar seperti ini ditemukan juga di Bekasi saat Jenal bersama rekannya di Komisi IV DPRD Jabar melakukan sidak ke Jalan Pejuang, Bekasi. Menurutnya, banyak ditemukan kekurangan-kekurangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan. (tik)
