KARAWANG, TAKtik – Dana CSR dari Eiger untuk membangun 15 unit rumah panggung bagi warga terdampak banjir Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang dikabarkan tidak jadi dan dialihkan ke daerah lain.
“Infonya yang CSR dari Eiger dicansel (kensel). Katanya dialihkan ke daerah lain. Berarti jumlah unit yang akan dibangun bisa jadi dari APBD Jabar doang. Hanya kami gak tahu kapan realisasinya. Karena sampai sekarang belum ada action,” ungkap Sekdes Karangligar Asep Saepul, Selasa siang (30/9/2025).
Asep membantah kalau Pemerintahan Desa Karangligar tidak mengajukan sesuai janji Gubernur Dedi Mulyadi alias KDM hingga 1000 unit. Jumlah data yang diajukan 25 unit, menurutnya, itu sesuai permintaan Disperkim (Dinas Perumahan dan Permukiman) Jawa Barat sendiri.
“Salah kalau kami dan warga dibilang cuma mengajukan data segitu. Itu kan yang diminta Disperkim Jabar. Katanya segitu dulu. Berapa pun yang diminta, sebenarnya kami sudah siap. Ini jadi terkesan kami yang salah. Tapi ya sebagai orang yang di bawah, ya gak bisa ngapa-ngapain lagi,” ujar Asep.
Adanya kabar dibatalkannya dana CSR Eiger ke rumah panggung Karangligar diamini juga oleh anggota DPRD Jawa Barat Jenal Aripin. Dari hasil rapat bersama Disperkim di Bandung, Selasa siang, 30 September 2025, kabar itu mengemuka.
“Akhirnya saya pertegas ke dinas itu agar jumlah yang 25 unit tidak dikurangi lagi. Alhamdulillah, pihak Disperkim menyebut ada anggaran yang tak terserap dan siap akan dialihkan ke rumah panggung atau istilah orang dinas mah disebut rumah tumbuh hingga tetap mau dibangun 25 unit,” beber Jenal.
Teknis di lapangan, kutif Jenal, dibangun secara swakelola. Uangnya ditransfer ke pemilik rumah yang akan dibangun dengan pagu per unit Rp 170 juta. Mengenai ukuran luas bangunan juga tetap 4X6 atau 24 meter persegi. (tik)