• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Paska Naik Tarif di Tahun 2021, Realisasi PBB Perdesaan Tak Capai Target? Bahkan Terus Turun Hingga Kini?

Redaksi Taktik by Redaksi Taktik
November 12, 2025
in Ekonomi
0
Paska Naik Tarif di Tahun 2021, Realisasi PBB Perdesaan Tak Capai Target? Bahkan Terus Turun Hingga Kini?

KARAWANG, TAKtik – Ada data yang diperoleh TAKtik bahwa realisasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) sektor Perdesaan tak mencapai target, bahkan terus turun dari tahun 2022 hingga per 26 Oktober 2025.

Untuk memastikan kebenaran data tersebut, saat dikonfirmasi TAKtik sejak pekan kemarin, Kepala Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Karawang Sahali Kartawijaya baru menjawab akan melihat (membuka) data itu kembali.

Hingga kini Sahali pun belum memberikan penjelasan lebih lanjut dengan alasan kabid-nya sedang sakit dan Subbid-nya lagi mengikuti diklat. Data yang masuk ke TAKtik itu tertulis bahwa PBB Perdesaan tahun 2022 dari target Rp 117.612.805.066, terealisasi Rp.40.514.456.662 atau.34,4 persen.

Tahun 2023 yang ditarget Rp 119.625.462.682, terealisasi hanya Rp 38.737. 158.861 atau 32,4 persen. Begitu pula tahun 2024 dari target Rp 122.073.599.060 cuma tercapai Rp 36.281.597.112 atau 29,7 persen.

Sedangkan tahun ini hingga per 26 Oktober 2025 terealisasi Rp 34.024.766.546 atau 27,3 persen dari target Rp 124.405.002.735. Data ini diiyakan oleh anggota Banggar (Badan Anggaran) DPRD Karawang Natala Sumedha, Rabu malam, 12 Nopember 2025.

Diamininya, ini bisa jadi imbas dari kenaikan tarif PBB paska Perbup Nomor : 973/Kep.502-Huk/2021.

“Di triwulan yang lalu Banggar minta tetap PBB yang ada, baik perkotaan maupun perdesaan, ditagih (piutangnya), termasuk semua piutang pajak daerah. Kan semua uang (PAD atau Pendapatan Asli Daerah) yang masuk akan digunakan untuk pembangunan, menutup kekurangan BPJS dan lain-lain,” ujar Natala.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Karawang Budgeting Control (KBC) Ricky Mulyana alias Joya berharap Bupati Aep Syaepuloh mengevaluasi perbup tersebut tanpa harus ‘lempar handuk’ dengan alasan bukan di era dirinya jadi bupati. Ini pun, katanya, kalau mau berpihak kepada rakyat yang kondisi ekonominya sedang tidak baik. (tik)

Previous Post

Banggar DPRD Belum Berani Bicara tentang Rasionalitas Target PAD Rp 2,2 Trilyun di APBD 2026? Kenapa?

Next Post

Pintu Air Solusi Banjir Karangligar, KDM : Pekerjaan Sudah Bisa Segera Dimulai. Bupati : Lahannya Telah Siap!

Redaksi Taktik

Redaksi Taktik

Next Post
Pintu Air Solusi Banjir Karangligar, KDM : Pekerjaan Sudah Bisa Segera Dimulai. Bupati : Lahannya Telah Siap!

Pintu Air Solusi Banjir Karangligar, KDM : Pekerjaan Sudah Bisa Segera Dimulai. Bupati : Lahannya Telah Siap!

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik