KARAWANG, TAKtik – Merasa tersinggung oleh pernyataan Kades Jujun (Kades Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur) yang menuding Tim SAR pada kabur setelah satu-dua hari banjir di Karangligar, Taruna Siaga Bencana bersama para relawan meminta klarifikasi dari yang bersangkutan.
Dalam keterangan pers kepada sejumlah awak media di Karangligar, Jum’at sore, 21 Nopember 2025, Ketua Taruna Siaga Bencana Kabupaten Karawang Roni Gocung menyatakan bahwa tuduhan Lurah Jujun di kontennya yang telah beredar luas di publik tersebut tidak berdasar fakta di lapangan.
Tegasnya, yang berjibaku selama banjir melanda dua dusun di Karangligar adalah mereka dari Tim SAR. Bukan hanya mengevakuasi warga yang terjebak, tapi pihaknya juga ikut membantu kebutuhan logistik dapur umum hingga ikut memasak bersama PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Telukjambe Barat.
“Saya mewakili Tim SAR dan relawan meminta pertanggungjawaban dan klarifikasi beliau (Kades Jujun) atas ucapannya di video itu. Tim SAR dinyatakan kabur setelah dua-tiga harj banjir di Karangligar maksudnya apa? Dasarnya apa? Sedangkan kita tidak ada masalah dengan beliau,” heran Roni didampingi relawan dari Tim SAR lainnya maupun PSM Telukjambe Barat.
Namun demikian, Roni dan rekan-rekan relawan dari Tim SAR maupun PSM belum akan melangkah ke jalur hukum dalam menyelesaikan hal ini. Pihaknya berharap Kades Jujun punya itikad baik dengan membuat klarifikasi di sejumlah media massa, bukan sekadar di konten YouTube-nya. “Karena kita tim lillahi ta’ala, tabayun dikedepankan dulu,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, seorang tokoh masyarakat Dusun Pangasinan yang terdampak banjir Karangligar, Agus Tohaeri turut angkat bicara. Sambil menitikan air mata haru, ia memberikan kesaksiannya bahwa selama ini relawan dari Tim SAR maupun relawan lainnya sangat berjasa terhadap warga korban banjir di kampungnya. Bahkan, dipertegasnya, mereka tak mengenal waktu dan lelah.
Dikonfirmasi TAKtik by phone, Kades Jujun membantah bila pernyataannya yang dinilai tak berdasar fakta itu diarahkan ke Tim SAR. Katanya, ucapan dua tiga hari tersebut adalah bantuan yang mulai berkurang dari pihak-pihak yang peduli di kala banjir lama surut. “Saya juga Tim SAR. Maksud saya, kalau banjir sampai dua tiga bulan, tim relawan juga leuseuh (lelah) kalau kondisi banjir rutin di Karangligar tidak segera ada solusi,” kelitnya
Kades Jujun juga mengatakan, ia turun ke Karangligar atas perintah Gubernur Dedi Mulyadi alias KDM. “Saya juga tahu ini bukan wilayah desa saya. Sebenarnya jadi serba bingung. Satu sisi perintah beliau (KDM), sisi lain Karangligar kan ada lurahnya. Tapi ya akhirnya apa boleh buat saya turun. Diminta beliau mengecek rumah warga yang harus dibangunkan rumah panggung,” klaimnya. (tik)
