KARAWANG, TAKtik – Bupati Aep Syaepuloh berharap Pertamina turut memiliki kepedulian terhadap warga terdampak banjir rutin tahunan Karangligar.
Harapan orang nomor satu di Kabupaten Karawang ini dikemukakannya dalam perbincangan terbatas dengan TAKtik dan unsur Forkopimda lainnya saat melihat kesiapan dapur umum di kantor Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Senin siang (8/12/2025).
Diketahuinya, selama ini pihak Pertamina sebagai perusahaan milik Negara yang memiliki beberapa titik sumur gas alam di wilayah Desa Karangligar dan Margamulya amat jarang hadir di tengah warganya yang sedang ditimpa musibah.
Kendati ia tidak menyebut dampak dari eksplorasi gas alam Pertamina, hasil penelitian yang sempat dilakukan tim dari ITB, beberapa tahun lalu, dinyatakan ada penurunan tanah setiap tahunnya di area terdampak banjir Karangligar.
Oleh karenanya, kata bupati, setelah Kementerian PUPR melalui BBWS Citarum bersama-sama Pemkab Karawang membangun pintu air untuk solusi permanen dalam menangani banjir rutin tahunan Karangligar, ia berencana akan mengundang Pertamina untuk diajak bicara terkait perhatian yang diharapkannya.
“Sudah saatnya mereka (Pertamina) ikut peduli. Pemerintah Pusat dan kami di Pemerintah Daerah sekarang sama-sama turun tangan dan dikawal Pak Saan Mustopa (Wakil Ketua DPR RI), masa Pertamina diam saja? Makanya nanti mau saya ajak bicara, apa yang bisa mereka berikan ke kita terkait hal ini,” ujar bupati.
Siang itu, bupati datang memantau dapur umum ke Karangligar bersama Wakil Bupati Maslani, Ketua DPRD Endang Sodikin, Kapolres AKBP. Fiki Novian Ardiansyah dan Dandim 0604 Letkol. nf. Naryanto serta sejumlah pejabat lainnya dari Pemkab Karawang.
Adapun keberadaan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi atau warga terdampak banjir Karangligar yang sedianya di kantor Dinas Sosial, bupati telah menginstruksikannya dipindah ke kantor Desa Karangligar.
Dari Minggu malam, 6 Desember 2025, dapur umum dengan mobil khusus yang dirancang sebagai dapur mobile, sejak Senin pagi tadi telah mulai difungsikan. Satu unit mobil dapur buat memasak pasokan nasi bungkus pengungsi, satunya lagi untuk menyiapkan makan para relawan yang bertugas di lapangan.
Kendati sebagian besar permukiman warga di Dusun Pangasinan sudah mulai surut banjirnya, kecuali di Dusun Kampek, namun karena kondisi cuaca masih belum membaik, apalagi berdasar prakiraan BMKG puncak musim hujan antara Januari-Pebruari 2026, Kepala Pelaksana BPBD Karawang Usep Supriatna memastikan bahwa mobil dapur ini tetap stand by di Karangligar hingga Maret mendatang.
“Dua minggu ke depan kami masih siaga di sini. Setelah itu kita lihat kondisi yang ada. Tapi mobil dapur tetap stand bye sampai sekitar Maret atau sesuai keadaan yang memungkinkan tidak ada banjir lagi di awal-awal tahun 2026. Biasanya, cuaca mulai membaik antara Maret-April,” ungkap Usep. (tik)
