KARAWANG, TAKtik – Kini, setelah menggunakan manajemen talenta murni dalam proses promosi jabatan di lingkungan Pemkab Karawang, BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) sudah tidak membutuhkan anggaran lagi untuk proses ini.
Hal itu dikemukakan Sekretaris BKPSDM Karawang Gery S. Samrodi kepada TAKtik di kantor dinasnya, Kamis pagi, 18 Desember 2025. Anggaran yang dialokasikan tahun ini saja selama di masa transisi menuju manajemen talenta murni, menurutnya, hanya terserap Rp 182 juta atau 76 persen dari Rp 662 juta.
Sisa anggaran yang tidak terserap itu, kata Gery, selain dimanfaatkan kepada kegiatan diklat ASN, selebihnya masuk SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran). “Tahun 2024 saja kami punya anggaran untuk pansel (panitia seleksi promosi jabatan) sebesar Rp 777 juta. Yang terserap Rp 270 juta. Bisa menghemat sekitar 60 persenan,” ujarnya.
Dengan tanpa pansel buat uji kompetensi (ujikom), jelas Gery, sekarang ini cukup dari data talent pool, lalu diajukan ke BKN (Badan Kepegawaian Negara) yang sudah tersistem. Gery menyontohkan saat bupati mau mengisi kursi Kepala BKPSDM dan mengganti Kepala DLHK, November 2025, itu data calon pejabatnya yang diajukan ke BKN sudah nge-link dengan talent-nya BKN.
“Setelah itu kami tinggal ekspose di BKN. Diuji datanya. Ketika lolos disetujui BKN, keluar rekomendasi. Adanya proses tanpa perlu waktu lama dan tanpa membutuhkan anggaran, peran Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) tetap ada. Hanya saja, kini saat ekspose di BKN dipimpin langsung Pak Sekda,” urai Gery.
Dari sisi transparansi pada proses promosi jabatan maupun rotasi atau mutasi dalam implementasi manajemen talenta murni, Gery katakan, lebih terbuka walau hanya diketahui pejabat bersangkutan yang diusulkan ke BKN. “Memang (transparansinya) bukan untuk publik. Publik tahunya saat pelantikan,” jawabnya sambil tersenyum karena tahu bahwa TAKtik tidak bisa lagi ngintip bocoran hasil mutasi dengan cara ini. (tik)