• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Tol Layang dan Kereta Api Cepat Membuat Karawang Makin Prospektif untuk Investasi? Bagaimana Nasib Area Pertanian?

by
Maret 8, 2019
in Ekonomi
0
Tol Layang dan Kereta Api Cepat Membuat Karawang Makin Prospektif untuk Investasi? Bagaimana Nasib Area Pertanian?

KARAWANG, TAKtik – Selain adanya tol layang Jakarta-Cikampek yang direncanakan mulai uji coba penggunaannya pada mudik lebaran 2019, mega proyek nasional lainnya yang melintasi wilayah Kabupaten Karawang diharapkan berdampak positif terhadap makin tumbuhnya investasi di daerah ini.

Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Eka Sanatha di tengah musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) Karawang yang digelar di Mercure Hotels Galuh Mas, Rabu (6/3/2019). “Kami berharap, semua mega proyek nasional itu (penambahan sarana transportasi publik) mampu mendongkrak investasi di sini. Karena Karawang menjadi daerah prospektif bagi pengembangan dunia usaha,” ujarnya.

Di antara mega proyek nasional lainnya yang dikemukakan Eka adalah Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta-Bandung, hingga Tol Jatiasih-Sadang. Semua itu, Eka pastikan, makin mempermudah akses dari dan menuju Karawang. Apalagi pemerintah sendiri, menurutnya, telah menyiapkan pola ruang perkotaan dan industri di daerah yang memiliki julukan lumbung padi.

Adakah penyediaan pola ruang perkotaan dan industri di Karawang bakal diperluas sebagai dampak ikutan dari mega proyek tersebut? Setidaknya tatkala investasi pun tumbuh di sektor bisnis, jasa, perdagangan, hingga properti? Eka memang tidak menyebutkan kemungkinan itu ada atau akan ada perluasan titik area untuk pola ruang di luar pertanian dari yang telah ada selama ini.

Beberapa bulan lalu, di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat sempat tersiar kabar mengenai transaksi jual beli sawah oleh pihak yang disebut-sebut kalangan investor. Sedangkan di sini tata ruangnya masih cukup luas sebagai zona hijau atau area pertanian teknis.

Di sisi lain, terdapat jaringan pengairan sekunder yang rusak parah. Seperti halnya areal persawahan di Desa Parungsari yang sulit mendapatkan air untuk tanam padi. Ini akibat air sekunder dibiarkan lama dangkal tanpa perbaikan untuk dikembalikan ke fungsinya semula. (tim/tik)

Previous Post

Karawang Bakal Dibangunkan Stadion Standar Internasional?

Next Post

Daihatsu Pamerkan Kemampuan Ayla Turbo kepada Awak Media

Next Post
Daihatsu Pamerkan Kemampuan Ayla Turbo kepada Awak Media

Daihatsu Pamerkan Kemampuan Ayla Turbo kepada Awak Media

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik