• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Kini, Giliran Anggota PPS di Karawang Gugur. Kenapa Terjadi Korban Massal di Pemilu 2019?

by
April 25, 2019
in Peristiwa, Politik
0
Kini, Giliran Anggota PPS di Karawang Gugur. Kenapa Terjadi Korban Massal di Pemilu 2019?

KARAWANG, TAKtik – Kalangan penyelenggara Pemilu 2019 di lapangan terus berguguran. Di Karawang sendiri setelah ada tiga orang anggota KPPS meninggal, kini giliran anggota PPS Desa Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta mengalami nasib serupa.

Kabar yang diterima TAKtik dari Ketua KPU Karawang Miftah Farid, anggota PPS yang turut gugur adalah Dudu Abdullah (47). “Almarhum meninggal di Rumah Sakit Lira Medika pada Rabu malam (24/4/2019) sekitar pukul 21.00 WIB, setelah tiga hari menjalani perawatan di rumah sakit ini,” jelasnya.

Lagi-lagi penyebab kematian almarhum, sebut Farid, diduga akibat kelelahan dengan beban kerja yang tinggi. Sehingga fisik almarhum yang sebelumnya punya riwayat darah tinggi jadi ngedrop. Kabar duka di kalangan penyelenggara Pemilu saat ini, kembali mantan komisioner KPU Karawang Adam Bachtiar angkat bicara. Tegasnya, perlu ada evaluasi menyeluruh dalam pelaksanaan Pemilu 2019 agar tidak jatuh korban jiwa lagi di masa mendatang.

“KPU harus mau terbuka dalam menganalisis kesemrawutan logistiknya. Selain itu, perlu di analisa juga kinerja Sidalih DPT agar pendataan pemilih tidak terjadi lagi perbaikan yang berulang-ulang dan sangat melelahkan. Di sinilah perlunya pembinaan SDM KPU yang lebih baik lagi. Sehingga kedepannya mampu menciptakan pemilu yang bersih, aman dan menyenangkan,” saran Adam.

Dari pengamatannya di lapangan, amburadulnya logistik di KPU yang banyak terlambat menjadi beban psikologis maupun fisik semua penyelenggara. “Mereka tidak dapat lagi mengatur ritme regulasi yang berdampak kepada berkurangnya istirahat yang cukup, selain dalam kondisi “under preasure” politik yang luar biasa,” tandasnya.

Adam kemukakan pula, banyak logistik baru datang subuh saat hari pencoblosan, bahkan ada yang datang pagi. Sementara KPPS dituntut agar pelaksanaan pencoblosab tepat waktu, yaitu mulai jam 07.30-13.00 WIB. Ditambah dengan antusias masyarakat untuk memilih sangat besar. Akhirnya, Adam menyimpulkan dugaannya, semua penyelenggara semakin tertekan, baik yang dialami KPPS maupun PPS dan PPK. (tik)

Previous Post

Anggota KPPS di Karawang yang Gugur Bertambah. Ada Apa dengan Pemilu 2019?

Next Post

Kereta Api Rute Jawa Barat dan Jawa Tengah Bakal Transit di Stasiun KA Karawang

Next Post
Kereta Api Rute Jawa Barat dan Jawa Tengah Bakal Transit di Stasiun KA Karawang

Kereta Api Rute Jawa Barat dan Jawa Tengah Bakal Transit di Stasiun KA Karawang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik