• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Green Building Perancis Akan Produksi Biopelet dari Jerami Pesawahan di Karawang. Apakah Itu?

by
Agustus 23, 2019
in Ekonomi
0
Green Building Perancis Akan Produksi Biopelet dari Jerami Pesawahan di Karawang. Apakah Itu?

KARAWANG, TAKtik – Area pertanian yang masih luas di Karawang membuat pihak dari Green Building Perancis berencana memproduksi biopelet di daerah ini. Karena bahan baku untuk membuat jenis bahan bakar padat berbasis limbah biomassa yang memiliki ukuran lebih kecil dari briket itu di antaranya jerami.

Menurut Sekda Acep Jamhuri, yang ditawarkan pihak Green Building Perancis terhadap Karawang dalam mengolah jerami menjadi biopelet adalah memanfaatkan potensi-potensi yang ada di desa. Yaitu dengan menggandeng petani setempat maupun melibatkan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Mereka juga diberikan transfer ilmu dan teknologinya.

“Keuntungan dari hasil produksi biopelet yang dijual ke kalangan industri, itu dibagi. Perjanjian pihak Green Building untuk tranfer pengetahuan dan teknologinya selama dua tahun. Pilot project produksi sekaligus pemberdayaan masyarakat petaninya lima tahun dari tujuh tahun yang direncanakan di Karawang. Mesin produksi biopelet berbahan baku jerami ini portable dan ramah lingkungan,” ungkap Acep usai menerima perwakilan Green Building Perancis di ruang rapat dinasnya, Jum’at pagi (23/8/2019).

Untuk pertama kali uji coba, jelas Matthieu Caille dari Green Building, pihaknya memilih area pertanian di wilayah Kecamatan Kutawaluya. Melalui Dinas Pertanian Karawang, sebutnya, telah disiapkan 1000 hektar. “Selama ini sekam atau jerami lebih banyak dibuang. Makanya kami mau manfaatkan menjadi BBS (Bahan Bakar Sampah) yang bisa digunakan industri semacam pengganti batubara,” ujarnya dengan bahasa Indonesia yang terbilang lancar.

Yang sempat diperkenalkan oleh peneliti Surfactant & Bioenergy Research Center Institut Pertanian Bogor Sri Windarwati, bahwa bahan baku biopelet selain dari sekam padi atau jerami, bisa pula dari bungkil sawit, batang ubi kayu, tongkol jagung, tempurung kelapa, kulit kacang, hingga kulit kopi. Dan biopelet pertama kali diproduksi di Swedia. Biopelet ini merupakan jenis bahan bakar padat berbasis limbah sebagai alternatif energi pemanfaatan biomassa. (tik)

Previous Post

Pengesahan Fraksi-Fraksi di DPRD Karawang Tetap Nunggu Alat Kelengkapan Dewan Terbentuk. Ada Apa dengan Demokrat dan Gerindra?

Next Post

Manfaatkan Waktu Luang, Anggota DPRD Karawang Pelajari Ulang Draft Tatib

Next Post
Manfaatkan Waktu Luang, Anggota DPRD Karawang Pelajari Ulang Draft Tatib

Manfaatkan Waktu Luang, Anggota DPRD Karawang Pelajari Ulang Draft Tatib

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik