KARAWANG, TAKtik – Masih banyaknya warga Karawang yang berangkat ke luar negeri secara diam-diam untuk bekerja, membuat pemkab setempat membuat langkah.
Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), langkah itu dilakukan dengan membuka Layanan
Terpadu Satu Pintu (LTSP) khusus TKI.
“Sekarang masih tahap uji coba. Dalam waktu dekat keberadaan LTSP TKI dapat memberikan informasi berharga bagi para peminat bekerja di luar negeri khusus bagi warga Kabupaten Karawang. Kami akan menjelaskan terkait prosedur dan persyaratan menjadi TKI legal,” jelas Kadisnakertrans, Ahmad Suroto, kepada para awak media (6/6).
Ia akui pula, untuk memulai LTSP TKI gerak pihaknya masih menunggu kelengkapan seluruh sarana pendukung dari Kantor Imigrasi, terutama pelatihan kerja staf yang sedang dilakukan.
“Kami siapkan kerjasama mengenai LTSP TKI ini dengan instansi terkait keberangkatan calon tenaga kerja ke luar negeri. Selain bersama Kantor Imigrasi, kami pun menggandeng Kepolisian, Dinas Kependudukan, Dinas Kesehatan, Rumah
Sakit, serta melibatkan kalangan perbankan seperti Bank BRI maupun BJB,” urai Suroto.
Berdasarkan data yang dimiliki Disnakertrans, Suroto kemukakan, TKI asal wilayah Kabupaten Karawang tersebar di beberapa negara, terutama di Asia Timur Raya. Yakni, Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
“Rata-rata per tahun warga Karawang yang berangkat menjadi TKI sampai 2.500 orang. Sebagian besar bekerja di sektor nonformal atau pembantu rumah tangga bahkan perawat orang jompo. Ini karena terbatasnya kemampuan SDM kita jika untuk mengisi pekerjaan bidang lainnya. Tenaga kerja kita masih kalah dengan tenaga kerja dari Filipina. Padahal, sejumlah negara maju di Asia sangat membutuhkan pekerja terampil,” aku Suroto. (dv/tik)